Keluhkan Pelayanan RSUD dr Koesma
Soko Tuban
TUBAN - Pelayanan RSUD dr Koesma Tuban kembali dikeluhkan pasiennya. M Toha, 42, warga kelurahan Sidorejo, Tuban terpaksa dipindahkan keluarganya ke RS Muhammadiyah Lamongan Senin (22/6) lalu sekitar pukul 20.00. Gara-garanya, pasien ini sejak Senin (22/6) siang lalu tak kunjung dilayani tim medis setempat.
Muntakob, paman korban, menyatakan, Toha merupakan pasien yang mengalami keretakan di atas hidung akibat kecelakaan lalu lintas Minggu (21/6) lalu. ''Minggu (21/6) sekitar pukul 19.00 kami bawa ke RSUD dr Koesma,'' katanya di sela-sela menjenguk keluarganya di RSUD dr Koesma Senin malam lalu.
Saat dibawa masuk ke unit gawat darurat (UGD), Toha mendapatkan pertolongan pertama. Selanjutnya, dia dimasukkan ke ruang Paviliun (VIP) nomor 3 yang memiliki fasilitas AC dengan tarif per hari Rp 250 ribu. ''Di ruang VIP ini, AC nggak nyala, akhirnya kami membawa kipas angin sendiri dari rumah,'' tuturnya.
Senin (22/6) pagi lalu, pasien diperiksa ahli mata. Setelah itu, bagian wajahnya di rontgent. ''Hasilnya ditemukan retakan di atas hidung,'' tutur Muntakob.
Pria asal Desa Bajing Jowo, Sarang, Rembang ini menambahkan, ahli mata itu sempat merekomendasikan pasien dibawa ke dokter THT. ''Namun, sampai sekarang belum ada penanganan apapun. Alasannya, dokter THT tidak bisa dihubungi. Mestinya rumah sakit sekelas VIP ini pelayanannya lebih diutamakan,'' keluhnya.
Karena tak kunjung ada penanganan dari RSUD yang berada di Jalan Dr Wahidin, itu akhirnya pihak keluarga pasien membawa Toha ke Lamongan.
Direktur RSUD dr Koesma Tuban Nursanti ketika dikonfirmasi mengatakan bakal meng-cross check terlebih dahulu keluhan pasien tersebut. ''Nanti saya konfirmasi lebih dahulu,'' ujar dia via ponselnya.
Menurut dia, semua perawat sudah mengerti apa yang harus dilakukan ketika ada pasien yang masuk. ''Dan setiap kali saya memberi pembinaan, pasti berbicara masalah cara memberi pelayanan baik kepada pasien,'' katanya. (zak) (Radar Bojonegoro)
TUBAN - Pelayanan RSUD dr Koesma Tuban kembali dikeluhkan pasiennya. M Toha, 42, warga kelurahan Sidorejo, Tuban terpaksa dipindahkan keluarganya ke RS Muhammadiyah Lamongan Senin (22/6) lalu sekitar pukul 20.00. Gara-garanya, pasien ini sejak Senin (22/6) siang lalu tak kunjung dilayani tim medis setempat.
Muntakob, paman korban, menyatakan, Toha merupakan pasien yang mengalami keretakan di atas hidung akibat kecelakaan lalu lintas Minggu (21/6) lalu. ''Minggu (21/6) sekitar pukul 19.00 kami bawa ke RSUD dr Koesma,'' katanya di sela-sela menjenguk keluarganya di RSUD dr Koesma Senin malam lalu.
Saat dibawa masuk ke unit gawat darurat (UGD), Toha mendapatkan pertolongan pertama. Selanjutnya, dia dimasukkan ke ruang Paviliun (VIP) nomor 3 yang memiliki fasilitas AC dengan tarif per hari Rp 250 ribu. ''Di ruang VIP ini, AC nggak nyala, akhirnya kami membawa kipas angin sendiri dari rumah,'' tuturnya.
Senin (22/6) pagi lalu, pasien diperiksa ahli mata. Setelah itu, bagian wajahnya di rontgent. ''Hasilnya ditemukan retakan di atas hidung,'' tutur Muntakob.
Pria asal Desa Bajing Jowo, Sarang, Rembang ini menambahkan, ahli mata itu sempat merekomendasikan pasien dibawa ke dokter THT. ''Namun, sampai sekarang belum ada penanganan apapun. Alasannya, dokter THT tidak bisa dihubungi. Mestinya rumah sakit sekelas VIP ini pelayanannya lebih diutamakan,'' keluhnya.
Karena tak kunjung ada penanganan dari RSUD yang berada di Jalan Dr Wahidin, itu akhirnya pihak keluarga pasien membawa Toha ke Lamongan.
Direktur RSUD dr Koesma Tuban Nursanti ketika dikonfirmasi mengatakan bakal meng-cross check terlebih dahulu keluhan pasien tersebut. ''Nanti saya konfirmasi lebih dahulu,'' ujar dia via ponselnya.
Menurut dia, semua perawat sudah mengerti apa yang harus dilakukan ketika ada pasien yang masuk. ''Dan setiap kali saya memberi pembinaan, pasti berbicara masalah cara memberi pelayanan baik kepada pasien,'' katanya. (zak) (Radar Bojonegoro)