Sulut Rokok untuk Obati Orang Gila
Soko Tuban
TUBAN - Kenylenehan paranormal Sardan tak hanya saat lelaku ritual menggandakan uang. Ketika mengobati penderita sakit ingatan, dia lebih gila lagi.
Sumarlan, pengikut sekaligus korban penipuannya yang kemarin diperiksa petugas, mengatakan, anaknya Idi Irawan yang mengalami gangguan jiwa pernah disiksa tersangka. Alasannya, untuk mengusir roh jahat yang merasuki jiwa anaknya. Bentuk penyiksaan tersebut dengan disuruh menghirup asap kemenyan di depannya.
Meski akibat menghirup kemenyan tersebut anaknya batuk-batuk, sesak napas, dan matanya memerah, tersangka tetap memaksa. Selain terapi tersebut, kata warga Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel ini, anaknya juga dimandikan kembang.
Menurut Sumarlan, pengobatan dengan cara penyiksaan tersebut berlangsung sekitar enam bulan lalu. Namun, pengobatan itu tidak membuat anaknya sembuh. Dia mengaku harus mengeluarkan uang Rp 4,5 juta untuk jasa terapi tersebut.
Sementara itu, jumlah pengikut dan korban paranormal Sardan kemarin (27/4) kembali bertambah. Korban ke-10 yang melapor ke Mapolsek Rengel mengaku bernama Marwi, warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding. Korban ini mengaku anaknya Karni, 35, yang sakit jiwa ditangani Sardan dengan jasa terapi.
Teknis pengobatan kepada Karni lebih kejam lagi. Sekujur tubuhnya disulut rokok. ''Meski anak saya mengerang kesakitan, Sardan tak menghentikan menyulut,'' kata dia.
Bentuk penyiksaan lain yang diterima Karni adalah dipijat keras-keras sekujur tubuhnya. Ketika anaknya mengerang kesakitan dengan pijatan Sardan, tutur dia, paranormal tersebut malah lebih keras menekannya. Alasannya sama, untuk mengeluarkan roh jahat yang mulai tak kerasan merasuki tubuh anaknya.
Seperti halnya kepada pengikut dan korban lainnya, setiap kali usai mengobati pasiennya, Sardan meminta imbalan jasa. Dari beberapa tahap dana yang diserahkan, kata Marwi, total uang yang dikeluarkan mencapai Rp 11 juta. ''Kalau sembuh sih tidak masalah. Anak saya masih tetap gila,'' kata dia.
Terapi pasien sakit jiwa ini kian memerpanjang daftar ''dosa'' Sardan dalam menipu korban-korbannya. Seperti diberitakan, Sardan mengaku bisa mendatangkan Nyi Roro Kidul. Dia juga mengklaim bisa menggandakan uang. Namun, para pengikutnya yang sudah menyerahkan banyak uang tak kunjung menuai penggandaan uang. Setiap kali ditagih, tersangka mengaku pengambilan uang belum tiba waktunya. (ds) Sumber : Radar Bojonegoro
TUBAN - Kenylenehan paranormal Sardan tak hanya saat lelaku ritual menggandakan uang. Ketika mengobati penderita sakit ingatan, dia lebih gila lagi.
Sumarlan, pengikut sekaligus korban penipuannya yang kemarin diperiksa petugas, mengatakan, anaknya Idi Irawan yang mengalami gangguan jiwa pernah disiksa tersangka. Alasannya, untuk mengusir roh jahat yang merasuki jiwa anaknya. Bentuk penyiksaan tersebut dengan disuruh menghirup asap kemenyan di depannya.
Meski akibat menghirup kemenyan tersebut anaknya batuk-batuk, sesak napas, dan matanya memerah, tersangka tetap memaksa. Selain terapi tersebut, kata warga Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel ini, anaknya juga dimandikan kembang.
Menurut Sumarlan, pengobatan dengan cara penyiksaan tersebut berlangsung sekitar enam bulan lalu. Namun, pengobatan itu tidak membuat anaknya sembuh. Dia mengaku harus mengeluarkan uang Rp 4,5 juta untuk jasa terapi tersebut.
Sementara itu, jumlah pengikut dan korban paranormal Sardan kemarin (27/4) kembali bertambah. Korban ke-10 yang melapor ke Mapolsek Rengel mengaku bernama Marwi, warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding. Korban ini mengaku anaknya Karni, 35, yang sakit jiwa ditangani Sardan dengan jasa terapi.
Teknis pengobatan kepada Karni lebih kejam lagi. Sekujur tubuhnya disulut rokok. ''Meski anak saya mengerang kesakitan, Sardan tak menghentikan menyulut,'' kata dia.
Bentuk penyiksaan lain yang diterima Karni adalah dipijat keras-keras sekujur tubuhnya. Ketika anaknya mengerang kesakitan dengan pijatan Sardan, tutur dia, paranormal tersebut malah lebih keras menekannya. Alasannya sama, untuk mengeluarkan roh jahat yang mulai tak kerasan merasuki tubuh anaknya.
Seperti halnya kepada pengikut dan korban lainnya, setiap kali usai mengobati pasiennya, Sardan meminta imbalan jasa. Dari beberapa tahap dana yang diserahkan, kata Marwi, total uang yang dikeluarkan mencapai Rp 11 juta. ''Kalau sembuh sih tidak masalah. Anak saya masih tetap gila,'' kata dia.
Terapi pasien sakit jiwa ini kian memerpanjang daftar ''dosa'' Sardan dalam menipu korban-korbannya. Seperti diberitakan, Sardan mengaku bisa mendatangkan Nyi Roro Kidul. Dia juga mengklaim bisa menggandakan uang. Namun, para pengikutnya yang sudah menyerahkan banyak uang tak kunjung menuai penggandaan uang. Setiap kali ditagih, tersangka mengaku pengambilan uang belum tiba waktunya. (ds) Sumber : Radar Bojonegoro
0 coment:
Posting Komentar