Paranormal Sesat Dibongkar
Soko Tuban
TUBAN - Praktik paranormal sesat yang mengaku bisa mendatangkan roh Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan, dibongkar Polsek Rengel kemarin (25/4). Polisi menetapkan Sardam, 38, sang paranormal, sebagai tersangka. Saat ini dia masih diperiksa polisi.
Dalam praktik perdukunan yang bertujuan melipatgandakan uang tersebut, sang paranormal mengajak pengikutnya memuja berhala berupa kotak berisi batu yang terbungkus kain mori. Ritual lain, dia memerintahkan salah seorang pengikutnya berjalan kaki dengan telanjang bulat di jalan tengah malam.
Polisi membongkar praktik perdukunan Sardam di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel. Sebelumnya, dia menjalankan aktivitas sama di Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, selama dua minggu dan Dusun Bentengrowo, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, selama tiga bulan.
Berdasar hasil penelusuran sementara polisi, sudah sembilan orang jadi pengikut sekaligus korbannya. Di antaranya, M. Iswan (Sekdes Magersari, Kecamatan Plumpang) dan Madiono asal Desa Mrutuk, Kecamatan Widang. Selain mereka, ada Nur, warga Desa/Kecamatan Rengel, serta Suwito dan Marwi, keduanya warga Desa Kepet, Kecamatan Semanding. Korban lainnya adalah Muksin asal Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang; Mariah dari Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel; Samsuri, warga Desa/Kecamatan Tambakboyo; dan Yatimah dari Desa Singget, Kecamatan Palang.
Mereka mengaku telah menyerahkan uang jutaan rupiah. Harapan mereka, jumlah uang tersebut bisa berlipat-lipat setelah mengikuti sejumlah prosesi yang dibimbing sang dukun. Kepada polisi, Yatimah mengaku empat bulan lalu menyerahkan dana Rp 30 juta. (ds/jpnn/ib) Sumber Radar bojonegoro
TUBAN - Praktik paranormal sesat yang mengaku bisa mendatangkan roh Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan, dibongkar Polsek Rengel kemarin (25/4). Polisi menetapkan Sardam, 38, sang paranormal, sebagai tersangka. Saat ini dia masih diperiksa polisi.
Dalam praktik perdukunan yang bertujuan melipatgandakan uang tersebut, sang paranormal mengajak pengikutnya memuja berhala berupa kotak berisi batu yang terbungkus kain mori. Ritual lain, dia memerintahkan salah seorang pengikutnya berjalan kaki dengan telanjang bulat di jalan tengah malam.
Polisi membongkar praktik perdukunan Sardam di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel. Sebelumnya, dia menjalankan aktivitas sama di Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, selama dua minggu dan Dusun Bentengrowo, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, selama tiga bulan.
Berdasar hasil penelusuran sementara polisi, sudah sembilan orang jadi pengikut sekaligus korbannya. Di antaranya, M. Iswan (Sekdes Magersari, Kecamatan Plumpang) dan Madiono asal Desa Mrutuk, Kecamatan Widang. Selain mereka, ada Nur, warga Desa/Kecamatan Rengel, serta Suwito dan Marwi, keduanya warga Desa Kepet, Kecamatan Semanding. Korban lainnya adalah Muksin asal Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang; Mariah dari Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel; Samsuri, warga Desa/Kecamatan Tambakboyo; dan Yatimah dari Desa Singget, Kecamatan Palang.
Mereka mengaku telah menyerahkan uang jutaan rupiah. Harapan mereka, jumlah uang tersebut bisa berlipat-lipat setelah mengikuti sejumlah prosesi yang dibimbing sang dukun. Kepada polisi, Yatimah mengaku empat bulan lalu menyerahkan dana Rp 30 juta. (ds/jpnn/ib) Sumber Radar bojonegoro
0 coment:
Posting Komentar