bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Minggu, 08 Maret 2009

Banjir di Tuban Masih Meluas

Soko Tuban
TUBAN - Luapan air Bengawan Solo masih meluas di Tuban. Di Kecamatan Plumpang misalnya. Banjir kemarin (7/3) mulai merendam pemukiman warga di Bandungrejo, Sembung, dan Plumpang. Padahal, sejak Jumat (6/3) lalu, air hanya menggenangi wilayah persawahan.

Kondisi terparah terjadi di Desa Bandungrejo. Selain menenggelamkan sekitar 60 hektare (ha) lahan pertanian, sebagian rumah warga dan jalan kecamatan yang menghubungkan desa ini dengan ibu kota kecamatan juga terendam air. Panjang jalan yang terendam sekitar 600 m. Ketinggian air pada titik jalan yang terendam ini sekitar 40 cm.

Kondisi tersebut mengakibatkan desa ini terisolasi. Jalan yang tergenang air ini tak bisa dilalui mobil. Sejumlah kendaraan bermotor yang memaksa lewat, juga mengalami problem mesin.

Kades Bandungrejo Tulus mengatakan, arus air sungai yang melintasi desanya cukup deras. Kondisi tersebut diperparah dengan genangan air hujan yang turun di desa setempat. Dalam kondisi seperti ini, lanjut dia, sangat mungkin genangan banjir terus meluas dan meninggi.

Di Desa Plumpang dan Sembung, sejumlah rumah warga juga mulai terendam air. Ketinggian air yang naik itu membuat Pemkab Tuban kemarin memberlakukan siaga III. Kepala Kesbangpolinmas Tuban Teguh Setyobudi menyatakan, sampai kemarin ada lima kecamatan yang terendam banjir. Kelima kecamatan itu, Parengan, Rengel, Soko, Plumpang, dan Widang. ''Yang parah di Kecamatan Widang,'' ujarnya.

Di Kecamatan Widang, air luapan Bengawan Solo bisa masuk melalui tanggul Tegalsari yang jebol pada 1 Maret lalu. ''Ya belum bisa diperbaiki (tanggul Tegalsari), sebab masih tergenang air,'' katanya.

Untuk Kecamatan Rengel, lanjut dia, air sudah memasuki perumahan warga. ''Kira-kira enam desa yang terendam,'' imbuhnya.

Dia menambahkan, Pemkab Tuban terus bersiaga membantu korban banjir. Hingga kemarin, tiga perahu karet disiagakan di Kecamatan Widang, satu perahu karet di Parengan, dan satu perahu karet di Rengel. ''Selain itu, juga 8 tenda sudah kami distribusikan ke Widang,'' jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Widang Bambang Dwijono mengatakan, di wilayah kecamatannya ada 8 desa yang tergenang banjir. Yakni, Desa Banjar, Tegalsari, Tegalrejo, Kedungharjo, Simo, Compreng (Dusun Temas), Mlangi (Dermalang), dan Desa Mrutuk.

''Transportasi dari Desa Mrutuk menuju Mlangi tergenang air hingga 40 cm. Jadi, ada mobil yang berani lewat, ada juga yang tidak berani,'' katanya.

Camat Parengan Eko Arif Yulianto saat dikonfirmasi mengatakan, setelah sempat diterjang banjir bandang, wilayah kecamatannya kemarin kembali normal. ''Sudah tidak ada desa yang tergenang,'' katanya.

Dia menuturkan, banjir bandang di Kecamatan Parengan pernah terjadi di 1978, 1984, serta 2003. ''Dan tahun 2009 ini termasuk besar,'' imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya belum bisa memerkirakan berapa besar kerugian akibat banjir bandang tersebut. ''Masih proses perhitungan,'' imbuhnya.

Menurut dia, pemkab telah membantu 5 ton beras untuk korban banjir bandang di Kecamatan Parengan. ''Sudah kami salurkan ke desa-desa,'' katanya.

Sementara itu, untuk meringankan korban banjir, kemarin sumbangan dari pembaca Jawa Pos didistribusikan di Desa Dermalang, Mrutuk, dan Tegalrejo, seluruhnya di Kecamatan Widang.

Di masing-masing desa ini, relawan Jawa Pos menyerahkan 20 bungkus mi instan kepada setiap kepala keluarga (KK). Bambang Supriyono, salah satu anggota relawan mengatakan, sambil menyerahkan bantuan, tim relawan juga mensurvei warga korban banjir. Sehingga, nantinya terkumpul data desa mana saja yang diproritaskan menerima bantuan dan bentuk sumbangangannya.

Sementara itu, di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo kemarin (7/3) menurun. Papan duga di Kecamatan Kota mencatat angka di bawah siaga I atau 13 peilschaal.

''Jika nanti (tadi) malam tidak hujan, maka akan turun di bawah siaga,'' kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah (BPSAW) Bengawan Solo di Bojonegoro Pudjo Buntoro.

Dia menjelaskan, hari ini ketinggian air diperkirakan terus menurun. Apalagi, kata Pudjo, kondisi ketinggian air di wilayah hulu mulai Kali Jurung di Solo hingga Kali Madiun di bawah nomal. Sementara papan duga di Dungus, Ngawi dan Karangnongko, Kecamatan Ngraho juga mencatat di bawah siaga. ''Kisaran tiga meter di bawah siaga,'' ujarnya.

Untuk wilayah Kecamatan Babat dan Laren di Lamongan dan Kecamatan Widang, Tuban, kata Pudjo, masih akan berada di kisaran siaga III. Itu terjadi karena air dari anak Bengawan Solo masih cukup banyak. ''Kalau hujan, tentunya anak Bengawan Solo akan naik dan Bengawan Solo akan terkatrol naik,'' imbuhnya.

Karena itu, tutur dia, kewaspadaan terhadap banjir masih perlu dilakukan. ''Hujan diprediksi masih akan terjadi dengan intensitas tinggi,'' katanya.

Berdasarkan data satlak PB Lamongan, jumlah rumah yang terendam di Kecamatan Babat bertambah 20 unit. ''Total di Lamongan ada 12 kecamatan dan 102 desa yang terendam banjir. Rinciannya, ada 16.753 rumah yang terendam, jumlah pengungsi mencapai 553 KK,'' jelas Sekretaris Satlak PB Lamongan Imam Trisno Edy kemarin (7/3).

Sementara itu, banjir di sejumlah kawasan di Kecamatan Kota Lamongan mulai surut. Meski demikian, warga tetap waspada karena hujan masih mungkin kembali mengguyur Kota Tahu Campur tersebut.

''Kali Pengaron benar-benar sudah tidak bisa menampung luapan air lagi,'' kata Kabag Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Aris Wibawa kemarin (7/3).

Jika hujan deras turun, lanjut dia, maka banjir akan menggenangi wilayah perkotaan seperti Kelurahan Tlogoanyar, Perumnas Made dan Sukomulyo, serta Perumahan Jetis Indah.

Seperti diberitakan, akibat melubernya air dari Sungai Pengaron, tangkis di Dusun Pilang Gadung, Desa Tambakrigadung, Tikung jebol sepanjang 7 meter. Akibatnya, air menggenangi 150 rumah di Desa Tambakrigadung. Air yang meluber itu merendam 6 desa/kelurahan di wilayah Lamongan. Keenam desa/kelurahan itu, Sidomukti, Tanjung, Sidoharjo, Sukomulyo, Tlogoanyar, dan Kebet.

Sementara di Kecamatan Tikung, air merendam Desa Pilangadung, Jotosanur, Guminingrejo dan Pengumbulanadi. Total ada 1.341 rumah di dua kecamatan itu yang terendam air.

Selain itu, luapan sungai tersebut juga menenggelamkan jalan poros Lamongan-Mojokerto, di Jotosanur-Kalikapas hingga mendekati perempatan Kelurahan Sidoharjo dengan kedalaman hingga setengah meter.

Sementara itu, setelah banjir bandang di Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora berlalu, sebagian warga desa setempat kini sibuk mencari surat-surat berharganya. ''Beruntung lemari untuk menyimpan surat-surat ini tidak ikut terseret banjir,'' ujar Martini, salah seorang korban banjir kemarin (7/3).

Sejumlah korban banjir bandang ada yang kehilangan semua barang yang ada di dalam rumah. ''Kartu jamkesmas saya hilang bersama surat-surat yang lain,'' ujar Ngatemi, warga lainnya.

Sementara warga yang bisa menyelamatkan surat-surat berharganya, mereka kemarin menjemur surat-surat tersebut. Kebetulan, cuaca cerah.

Bagi sebagian korban banjir itu, mereka masih trauma dengan kejadian tersebut. Air bah yang menerjang perumahan penduduk berjalan cukup cepat. Bahkan, banjir bandang Kamia (5/3) sore itu terbesar sepanjang sejarah di desa tersebut. ''Kalau banjir kecil-kecilan sering terjadi. Kalau yang besar baru kali ini selama saya hidup di sini,'' ujar Suwarsono, korban banjir lainnya.

Kades Bleboh Baskoro menyatakan, dirinya sudah mendata dan melaporkan musibah banjir itu ke pihak kecamatan. Dia berharap pemkab bisa memberikan bantuan lebih dari sekadar bahan makanan dan mi instan. ''Setidaknya ada dana untuk memperbaiki rumah warga,'' pintanya.

Banjir bandang yang terjadi di Desa Bleboh merusak sedikitnya 52 rumah di empat dusun. Dari pendataan pihak desa, kerugian diperkirakan sampai Rp 500 juta. (ds/zak/ade/feb/idi/ono) suomber : Radar Bojonegor

0 coment:

About This Blog

Photobucket

Cek Tagihan PLN

blog tutorial
Powered By Blogger

Gabung Yuk...!

Test Form

Name:
Email Address:
Alamat Web
Berapa usia anda...? Dibawah 17 th
Antara 17 s/d 30th
Diatas 30 th
Apa jenis kelamin anda Pria
Wanita
Baina huma
Apa pendapat anda tentang blog ini..? Sangat kami harapkan, saran, kritik, maupun pendapat anda. silahkan ketik pada kolom disamping ini

free forms

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP