Kesal Tak Dapat Pupuk, Petani Demo di Sawah
Soko Tuban-Puluhan petani menggelar unjuk rasa di sawahnya. Petani dari Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Tuban itu frustasi karena tidak berhasil mendapatkan pupuk untuk memupuk sawahnya, Selasa (30/12/2008) sore.
Dalam aksinya para petani di wilayah lereng Gunung Kapur Tuban selatan, memasang beberapa papan ditulisi protes tentang sulitnya pupuk. Diantara tulisan petani yakni: "Menunggu Subsidi Menunggu Mati, Subsidi Tak Pernah Sampai","Petani Selalu Menjadi Korban dan Sudah Nasib Petani Dikibuli".
Tulisan-tulisan tersebut diusung petani ke sawah-sawah mereka. Media dari kayu maupun kertas tersebut dipasangi tiang sela-sela tanaman padi yang belum dipupuk. Sebab, hingga umur padi seudah memasuki 25 hari, petani belum juga dapat pupuk.
Sejumlah petani yang ditemui detiksurabaya.com menyatakan, mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk bisa mendatangkan pupuk. Mereka putus asa, karena berbagai usaha telah dilakukan untuk mendapatkan pupuk. Namun semuanya gagal.
"Ibaratnya kami semua ini sudah frustasi. Kami sudah pasrah, terserah para distributor pupuk mapun pemerintah mengaturnya. Mau diberi pupuk Alhamdulillah, mau tidak diberi pupuk ya terserah," ungkap Huda (41), di samping petani lain asal Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Tuban di sela-sela aksi pemasangan tulisan protes di sawahnya.
Salah satu petani, Suroso (38) menyatakan, aksi petani ini lebih pada kekecewaan mendalam karena tidak mendapatkan pupuk. "Kami tidak mau melakukan penghadangan seperti petani dari desa lain. Karena kami masih punya keyakinan, pupuk akan sampai juga karena sudah dijatah sesuai pengajuan," katanya saat ditemui detiksurabaya.com di tepi sawahnya.
Aksi berlangsung tertib, tanpa ada permasalahan. Aksi yang berlangsung di sawah tersebut sempat mengundang perhatian pengguna jalan yang melintas di sekitar sawah tersebut.(fat/fat) sumber : Detik surabaya.com
Dalam aksinya para petani di wilayah lereng Gunung Kapur Tuban selatan, memasang beberapa papan ditulisi protes tentang sulitnya pupuk. Diantara tulisan petani yakni: "Menunggu Subsidi Menunggu Mati, Subsidi Tak Pernah Sampai","Petani Selalu Menjadi Korban dan Sudah Nasib Petani Dikibuli".
Tulisan-tulisan tersebut diusung petani ke sawah-sawah mereka. Media dari kayu maupun kertas tersebut dipasangi tiang sela-sela tanaman padi yang belum dipupuk. Sebab, hingga umur padi seudah memasuki 25 hari, petani belum juga dapat pupuk.
Sejumlah petani yang ditemui detiksurabaya.com menyatakan, mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk bisa mendatangkan pupuk. Mereka putus asa, karena berbagai usaha telah dilakukan untuk mendapatkan pupuk. Namun semuanya gagal.
"Ibaratnya kami semua ini sudah frustasi. Kami sudah pasrah, terserah para distributor pupuk mapun pemerintah mengaturnya. Mau diberi pupuk Alhamdulillah, mau tidak diberi pupuk ya terserah," ungkap Huda (41), di samping petani lain asal Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Tuban di sela-sela aksi pemasangan tulisan protes di sawahnya.
Salah satu petani, Suroso (38) menyatakan, aksi petani ini lebih pada kekecewaan mendalam karena tidak mendapatkan pupuk. "Kami tidak mau melakukan penghadangan seperti petani dari desa lain. Karena kami masih punya keyakinan, pupuk akan sampai juga karena sudah dijatah sesuai pengajuan," katanya saat ditemui detiksurabaya.com di tepi sawahnya.
Aksi berlangsung tertib, tanpa ada permasalahan. Aksi yang berlangsung di sawah tersebut sempat mengundang perhatian pengguna jalan yang melintas di sekitar sawah tersebut.(fat/fat) sumber : Detik surabaya.com
0 coment:
Posting Komentar