2009 Tuban Hanya Dijatah Urea 42.420 Ton!
Soko Tuban
TUBAN - Tahun ini, kelangkaan pupuk urea diprediksi masih akan terjadi di Tuban. Sebab, kuota pupuk bersubsidi yang diberikan untuk Kota Tuak tak berubah.
Kepala Dinas Pertanian Kusno Adiwiyoto ketika dikonfirmasi mengungkapkan kuota pupuk urea bersubsidi untuk tahun ini hanya 42.420 ton. Jumlah tersebut sama persis dengan kuota awal untuk tahun lalu. Kuota itu sangat jauh dari usulan Dinas Pertanian Tuban sebesar 72.063 ton. Pemberian kuota tersebut berdasarkan Pergub Jatim Nomor 158 tahun 2008 tentang kebutuhan dan penyaluran HET pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Jatim tahun anggaran 2009.
Mantan Kasubdin Ketahanan Pangan dan Hortikultura itu menjelaskan, kuota tersebut hanya untuk tanaman pangan, perkebunan rakyat, perikanan dan peternakan rakyat. Sementara untuk lahan Perhutani yang kini dijadikan persil dan digarap warga belum termasuk yang mendapatkan jatah pupuk bersubsidi. Padahal jumlahnya cukup luas. Menurut informasi, saat ini ada sekitar 15 ribu hektare lahan Perhutani yang dijadikan persil. ''Tapi kami tetap berusaha mengajukan tambahan lagi. Termasuk untuk mengakomodir lahan Perhutani,'' tutur Kusno ketika dikonfirmasi via ponselnya kemarin siang.
Nah, bila jatah tersebut tak ada penambahan maka hampir bisa dipastikan kasus seperti tahun 2008 bakal terulang lagi. Sebagai gambaran, selama tahun 2008 Tuban memperoleh jatah pupuk urea bersubsidi sebanyak 45.170 ton. Rinciannya, kuota awal 42.420 ton dan ditambah 750 ton pupuk urea bersubsidi produksi Petrokimia Gresik. Setelah itu pertengahan Desember kembali ada kuota ekstra sebanyak 2 ribu ton pupuk urea bersubsidi produksi Pupuk Kaltim. Tapi meski sudah ada tambahan, sebagian besar petani di Kota Tuak masih kekurangan pupuk. Bahkan sampai akhir tahun kemarin, sebagian masih banyak yang baru memperoleh jatah 1-2 sak pupuk urea. (wid) Sumber : RADAR BOJONEGORO
TUBAN - Tahun ini, kelangkaan pupuk urea diprediksi masih akan terjadi di Tuban. Sebab, kuota pupuk bersubsidi yang diberikan untuk Kota Tuak tak berubah.
Kepala Dinas Pertanian Kusno Adiwiyoto ketika dikonfirmasi mengungkapkan kuota pupuk urea bersubsidi untuk tahun ini hanya 42.420 ton. Jumlah tersebut sama persis dengan kuota awal untuk tahun lalu. Kuota itu sangat jauh dari usulan Dinas Pertanian Tuban sebesar 72.063 ton. Pemberian kuota tersebut berdasarkan Pergub Jatim Nomor 158 tahun 2008 tentang kebutuhan dan penyaluran HET pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Jatim tahun anggaran 2009.
Mantan Kasubdin Ketahanan Pangan dan Hortikultura itu menjelaskan, kuota tersebut hanya untuk tanaman pangan, perkebunan rakyat, perikanan dan peternakan rakyat. Sementara untuk lahan Perhutani yang kini dijadikan persil dan digarap warga belum termasuk yang mendapatkan jatah pupuk bersubsidi. Padahal jumlahnya cukup luas. Menurut informasi, saat ini ada sekitar 15 ribu hektare lahan Perhutani yang dijadikan persil. ''Tapi kami tetap berusaha mengajukan tambahan lagi. Termasuk untuk mengakomodir lahan Perhutani,'' tutur Kusno ketika dikonfirmasi via ponselnya kemarin siang.
Nah, bila jatah tersebut tak ada penambahan maka hampir bisa dipastikan kasus seperti tahun 2008 bakal terulang lagi. Sebagai gambaran, selama tahun 2008 Tuban memperoleh jatah pupuk urea bersubsidi sebanyak 45.170 ton. Rinciannya, kuota awal 42.420 ton dan ditambah 750 ton pupuk urea bersubsidi produksi Petrokimia Gresik. Setelah itu pertengahan Desember kembali ada kuota ekstra sebanyak 2 ribu ton pupuk urea bersubsidi produksi Pupuk Kaltim. Tapi meski sudah ada tambahan, sebagian besar petani di Kota Tuak masih kekurangan pupuk. Bahkan sampai akhir tahun kemarin, sebagian masih banyak yang baru memperoleh jatah 1-2 sak pupuk urea. (wid) Sumber : RADAR BOJONEGORO
0 coment:
Posting Komentar