bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Jumat, 30 November 2007

BERITA SAIN'S

Tawon Pengendus Bom dan Narkoba

Suatu saat tawon yang terlatih dapat digunakan sebagai pelacak menggantikan anjing untuk mengendus obat-obatan terlarang, bom, atau tubuh pelaku kriminal. Dan ini tidak main-main.
Para ilmuwan menyatakan, salah satu spesies tawon yang tidak menyengat dapat dilatih mengenali bau tertentu dalam lima menit, setajam kemampuan seekor anjing pelacak.
Menggunakan peralatan jinjing yang mengandung beberapa tawon, para peneliti dapat menggunakan serangga tersebut untuk mendeteksi sumber bau, misalnya racun yang terkandung dalam jagung atau kacang, dan zat kimia yang dipakai sebagai bahan peledak.
“Detektor kimia yang sangat fleksibel dan leluasa bergerak semakin banyak dibutuhkan,” kata ahli ilmu serangga di Departemen Pertanian AS Joe Lewis. Padahal, pelacak terbaik yang ada sekarang sangat rumit, mahal, atau tidak praktis.
Seekor anjing pelacak saja membutuhkan latihan enam bulan dan menghabiskan biaya 15 ribu dollar AS agar dapat melacak bau dengan baik. Menggunakan tawon, biaya untuk menyediakan pelacak bau dapat diturunkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Lewis dan insinyur pertanian dari University of Georgia Glen Rains adalah bagian dari proyek pemerintah yang mempelajari kemungkinan manfaat serangga, binatang melata, atau udang-udangan dalam bidang pertahanan. Melalui proyek yang sama, para ilmuwan telah berhasil memanfaatkan lebah untuk mendeteksi ranjau darat.
Selama bertahun-tahun, Lewis dan koleganya di USDA, J.H. Tumlinson menemukan spesies tawon Microplitis croceipes yang berukuran kecil, bersifat predator, dan mengandalkan bau untuk menentukan lokasi madu dan tempat bertelurnya, yaitu tubuh ulat yang merusak tanaman.
Selain tidak menyengat manusia, tawon jantan menggunakan alat penyengatnya untuk memasukkan telurnya ke dalam tubuh ulat. Telur tersebut kemudian berkembang menjadi larva parasit dalam tubuh ulat.
Para ilmuwan menemukan bahwa tanaman yang dirusak oleh ulat tersebut mengeluarkan bau khas sebagai tanda terancam. Bau inilah yang menarik perhatian tawon-tawon berwarna hitam itu dan melatih serangga berukuran panjang sekitar 0,6 centimeter ini memilih sumber makanan dan tempat bertelur. “Mereka menjadi pelacak yang baik karena memang begitulah caranya bertahan hidup,” kata Lewis.
Latihan singkat
Menurut Rains, tawon-tawon ini dapat dilatih untuk mendeteksi bau tertentu dengan cepat. Para peneliti melepaskan bau yang unik kepada tawon-tawon lapar. Kemudian mereka memberikannya air gula selama 10 menit dan waktu istirahat semenit. Setelah bau dan sumber makanan tersebut diberikan selama tiga kali, tawon mampu memilih bau yang berhubungan dengan sumber makanannya ini.
Karena para ilmuwan tidak dapat mengikat tawon-tawon yang terlatih, mereka harus mengurungnya sambil memantau reaksinya terhadap bau tertentu. Alat tersebut terbuat dari silinder berbahan PVC berukuran 25 centimeter dengan lubang di salah satu ujungnya dan sebuah kipas di ujung lainnya. Di dalamnya terdapat kamera web yang terkoneksi ke laptop sehingga perilaku lima ekor tawon dalam kapsul plastik transparan yang berventilasi dapat dipantau secara langsung.
Ketika tawon-tawon tersebut mendeteksi bau yang dicari, mereka akan mengumpul di sekitar ventilasi dan menghasilkan citra yang gelap di layar komputer. Jika belum ada bau yang dicari, mereka akan bebas terbang di dalam kapsul. Tawon-tawon ini dapat dipekerjakan selama 48 jam kemudian dilepas untuk melanjutkan sisa hidupnya, yang hanya berlangsung dua hingga tiga minggu.
“Yang kami miliki adalah teknologi cuma-cuma yang dapat diprogram dengan cepat dan leluasa dipindahkan ke mana-mana,” kata Lewis. Ia yakin ’tawon pelacak’ ini dapat digunakan untuk mendeteksi bahan peledak di pintu gerbang bandara, memeriksa tubuh penumpang, memantau racun yang mungkin tercampur pada bahan makanan, atau mendeteksi penyakit seperti kanker dari bau napas seseorang.
“Alat ini sangat murah dan sangat peka,” kata Rains. “Anjing harus dilatih berbulan-bulan dan harus diawasi seseorang, sedangkan tawon dapat dilatih dalam waktu singkat,” lanjutnya.
Raind yakin Tawon Pelacak akan tersedia di pasaran dalam tiga hingga lima tahun lagi. Ia dan Lewis masih mencoba berbagai cara meningkatkan perkembangbiakan tawon dan cara melatih ratusan tawon bersama-sama.
“Kami telah memastikan bahwa secara teknis hal tersebut dapat dilakukan,” kata Lewis, “Hanya butuh sedikit penyempurnaan dan perbaikan metodologi.” Menurut Lewis, lebah, berbagai jenis serangga lainnya, bahkan kutu air, mungkin juga dapat dilatih untuk mengendus barang berbahaya. Dengan demikian, berbagai jenis hewan sangat berpotensi menjadi sumber sensor biologi.
Ilmuwan lain juga berusaha memanfaatkan kemampuan serangga dalam mengendus bau. Para 2002, Pentagon mempertimbangkan untuk memasang alat pemancar gelombang seukuran kristal garam pada tubuh lebah pengendus untuk melacak bahan peledak dan mengirimkan informasinya secara nirkabel ke laptop atau komputer.
Sebuah perusahaan Inggris Inscentinel Inc. menjual lebah terlatih dan kandangnya tempat lebah-lebah tersebut memantau bau alami atau zat kimia buatan manusia. Sistem ini dapat digunakan untuk mengetahui adanya bahan peledak, senjata kimia, ranjau darat, dan mengontrol kualitas makanan.
Jerry Bromenshenk, seorang profesor peneliti di Montana State University menggunakan lebah untuk mendeteksi ranjau. Lebah akan berkumpul di atas ranjau atau bahan peledak lainnya kemudian ia memetakan lokasi keberadaannya menggunakan teknologi pengindera laser.
“Serangga dan antenanya memiliki sistem penciuman yang sangat baik seperti anjing,” kata Bromenshenk. “Jumlahnya sangat melimpah dan relatif jauh lebih murah,” lanjutnya.
Selain itu, lanjut Bromenshenk, lebah mungkin lebih cocok untuk di tempat terbuka, sedangkan tawon lebih cocok di dalam ruangan. “Hanya saja, kami melepaskan lebah tersebut sehingga tidak cocok untuk area terbatas seperti bandara,” katanya.
(sumber erik.)

0 coment:

About This Blog

Photobucket

Cek Tagihan PLN

blog tutorial
Powered By Blogger

Gabung Yuk...!

Test Form

Name:
Email Address:
Alamat Web
Berapa usia anda...? Dibawah 17 th
Antara 17 s/d 30th
Diatas 30 th
Apa jenis kelamin anda Pria
Wanita
Baina huma
Apa pendapat anda tentang blog ini..? Sangat kami harapkan, saran, kritik, maupun pendapat anda. silahkan ketik pada kolom disamping ini

free forms

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP