Warga Respon Positif Tuak sebagai Energi Alternatif
Soko Tuban
Bulan Depan Bakal Diuji Lab di Surabaya
TUBAN-Tak ingin hasil temuanya berupa tuak menghasilkan ethanol berakhir sia-sia. Kini Dinas Pertambangan dan Energi (Dispertamben)Tuban akan terus mengembangkan hasil temuan baru ini.
''Bulan depan akan kami uji laboratorium di Surabaya,'' kata Kepala Dispertamben Tuban, Muji Slamet kemarin (17/7) siang.
Uji laboratorium itu di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di Surabaya. Pihaknya berharap, ditemukan anergi alternatif ini, kedepan dapat membantu masyarakat Tuban.
Sementara itu, temuan Dispertamben itu direspon sejumlah warga di wilayah Tuban. Salah satunya datang dari Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang. Mereka ingin tahu, penggunaan tuak sebagai energi alternatif.
Kades Desa Jatimulyo, Hartoyo kepada Radar Bojonegoro mengatakan, ketertarikanya kepada tuak yang menghasilkan ethanol ini memang karena didesanya banyak minuman tuak. Sehingga dapat dikembangkan di desa tersebut. ''Ya, tapi semua ini perlu proses'' jawab Hartoyo
Seperti diberitakan, dispertamben beberapa waktu lalu menguji coba tuak untuk dijadikan energi alternatif. Yakni, bahan bakar minyak. Dengan cara tuak sepuluh liter, ragi tape 1/2 kg, gula jawa 1/2 kg dimasukkan dalam subluk (dandang) untuk direbus. Perebusan ketiga bahan tersebnut 1 sampai 2 jam. Selanjutnya rebusan itu mendidih dan menguap. Uap dari rebusan itulah menghasilkan tetesan ethanol sebanyak 2 liter dengan kadar 60-90 persen. Ethanol inilah yang bisa mengasilkan bahan bakar. (zak) Radar Bojonegoro
TUBAN-Tak ingin hasil temuanya berupa tuak menghasilkan ethanol berakhir sia-sia. Kini Dinas Pertambangan dan Energi (Dispertamben)Tuban akan terus mengembangkan hasil temuan baru ini.
''Bulan depan akan kami uji laboratorium di Surabaya,'' kata Kepala Dispertamben Tuban, Muji Slamet kemarin (17/7) siang.
Uji laboratorium itu di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di Surabaya. Pihaknya berharap, ditemukan anergi alternatif ini, kedepan dapat membantu masyarakat Tuban.
Sementara itu, temuan Dispertamben itu direspon sejumlah warga di wilayah Tuban. Salah satunya datang dari Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang. Mereka ingin tahu, penggunaan tuak sebagai energi alternatif.
Kades Desa Jatimulyo, Hartoyo kepada Radar Bojonegoro mengatakan, ketertarikanya kepada tuak yang menghasilkan ethanol ini memang karena didesanya banyak minuman tuak. Sehingga dapat dikembangkan di desa tersebut. ''Ya, tapi semua ini perlu proses'' jawab Hartoyo
Seperti diberitakan, dispertamben beberapa waktu lalu menguji coba tuak untuk dijadikan energi alternatif. Yakni, bahan bakar minyak. Dengan cara tuak sepuluh liter, ragi tape 1/2 kg, gula jawa 1/2 kg dimasukkan dalam subluk (dandang) untuk direbus. Perebusan ketiga bahan tersebnut 1 sampai 2 jam. Selanjutnya rebusan itu mendidih dan menguap. Uap dari rebusan itulah menghasilkan tetesan ethanol sebanyak 2 liter dengan kadar 60-90 persen. Ethanol inilah yang bisa mengasilkan bahan bakar. (zak) Radar Bojonegoro