Dalami Kasus Jerat Leher Pelajar SD
Soko Tuban
TUBAN-Polsek Tuban masih mendalami penyelidikan kasus penjeratan leher terhadap Jihan Nur Rahayu, 10, pelajar salah satu SDN di Tuban. Dari hasil penyelidikan, untuk sementara polisi baru mendapatkan petunjuk terkait alat yang digunakan pelaku saat menganiaya korban di rumah dinas rumah potong hewan (RPH) Sumur Srumbung, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban pada Jumat (17/7) lalu. Kapolsek Tuban AKP Yani Susilo mengatakan, piranti tersebut sejenis senar yang kedua ujungnya diikat kayu.
Dikatakan dia, piranti tersebut diduga dijeratkan pelaku ke leher korban yang tengah tidur di lantai ruang tengah. Akibat jeratan tali tersebut, leher korban mengalami luka terbuka sekitar 5cm dengan kedalaman sekitar 0,5cm. Saat dijerat lehernya, korban merintih kesakitan. Rintihan tersebut kemudian didengar Narti, bibinya yang tidur di sebelah korban. Begitu Narti bangun, pelaku yang identitasnya sampai sekarang masih gelap, kabur melalui pintu belakang. Saat kejadian, korban di rumah bersama bibi dan kakak perempuannya. Sementara, Basuki Rahmat, 54, pegawai Dinas Pertanian Bidang Peternakan menunggui ibunya di RSUD dr R. Koesma Tuban.
Dikatakan Yani, selain mendalami identitas pelaku, polisi juga masih menyelidiki motif penjeratan tersebut. Ditandaskan mantan Kanit Laka Satlantas Polres Tuban ini, latarbelakang penjeratan tersebut bisa bermotif macam-macam. ''Ini yang masih kami dalami,'' tegas dia.(ds) Radar Bojonegoro
TUBAN-Polsek Tuban masih mendalami penyelidikan kasus penjeratan leher terhadap Jihan Nur Rahayu, 10, pelajar salah satu SDN di Tuban. Dari hasil penyelidikan, untuk sementara polisi baru mendapatkan petunjuk terkait alat yang digunakan pelaku saat menganiaya korban di rumah dinas rumah potong hewan (RPH) Sumur Srumbung, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban pada Jumat (17/7) lalu. Kapolsek Tuban AKP Yani Susilo mengatakan, piranti tersebut sejenis senar yang kedua ujungnya diikat kayu.
Dikatakan dia, piranti tersebut diduga dijeratkan pelaku ke leher korban yang tengah tidur di lantai ruang tengah. Akibat jeratan tali tersebut, leher korban mengalami luka terbuka sekitar 5cm dengan kedalaman sekitar 0,5cm. Saat dijerat lehernya, korban merintih kesakitan. Rintihan tersebut kemudian didengar Narti, bibinya yang tidur di sebelah korban. Begitu Narti bangun, pelaku yang identitasnya sampai sekarang masih gelap, kabur melalui pintu belakang. Saat kejadian, korban di rumah bersama bibi dan kakak perempuannya. Sementara, Basuki Rahmat, 54, pegawai Dinas Pertanian Bidang Peternakan menunggui ibunya di RSUD dr R. Koesma Tuban.
Dikatakan Yani, selain mendalami identitas pelaku, polisi juga masih menyelidiki motif penjeratan tersebut. Ditandaskan mantan Kanit Laka Satlantas Polres Tuban ini, latarbelakang penjeratan tersebut bisa bermotif macam-macam. ''Ini yang masih kami dalami,'' tegas dia.(ds) Radar Bojonegoro