PVMBG SOSIALISASIKAN PETA RAWAN LONGSOR
Soko Tuban
Kepala PVMBG Dr Surono, mengatakan, hal ini dilakaukan untuk mengantisipasi gerakan tanah atau longsor yang mungkin terjadi pada musim hujan. “Peta tersebut berisi prakiraan potensi terjadi gerakan tanah dan potensi banjir bandang dan sebaran titik rawan gerakan tanah pada jalur jalan di Pulau Jawa, serta daftar wilayah yang rentan gerakan tanah,” katanya di Surabaya, Kamis (6/11).
Peta tersebut menunjukkan, banyak daerah Jatim yang rawan terjadi bencana longsor dengan kategori menengah hingga tinggi. Daerah itu, di antaranya Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang, Probolinggo, Situbondo, dan Tuban.
Di Ponorogo, kecamatan yang potensi gerakan tanahnya dalam kategori menengah hingga tinggi, yakni Kecamatan Ngrayun, Sawoo, Sambit, Slahung, Mlarak, Bungkal, Badegan, Soko, Pulug, dan Ngebel.
Sementara di Pacitan, antara lain di Kecamatan Bandar, Tegalombo, Ngadirejo, Ngadirejo Tengah, Tulakan, Sudimoro Utara, juga di Kecamatan Pringuku Utara, Punung, dan Donorejo Utara.
Sedangkan, di Trenggalek, kecamatan yang juga gerakan tanahnya menengah sampai tinggi, yakni Kecamatan Tugu, Durenan Utara, Pule, Panggul, Dongko, Watulimo, dan Munjungan. Adapun di Tulungagung, antara lain, Kecamatan Pagerwojo, Gondang Barat, Pucang Laban Selatan, dan Kalidawir Selatan.
Daerah rawan longsor di Malang meliputi Kecamatan Jabung Timur, Sumbermanjing, Kesambon, Pujon, Ngantang, Bumiaji, Batu, Dau, dan Tirtoyudo Utara. Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, yakni Kecamatan Kuripan, Pakuniran, Lumbang, Sukapura, Sumber, Kotaanyar Timur, Tiris, Gading, Krucil Arjasa, dan Silo.
Di kabupaten Situbondo, daerah yang rawan gerakan tanah diantaranya berada di kecamatan Situbondo Tengah, Panarukan Selatan, Bungatan Timur, Sumbermalang, Suboh Selatan, Panji Tengah, Mlandingan, dan Kendit. dan di Kabupaten Tuban, di antaranya Kecamatan Parengan, Kerek bagian tengah, Rengel Tenah, dan Soko Utara.
Surono menjelaskan, kategori potensi gerakan tanah menengah atau longsor, bisa terjadi jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sedangkan untuk kategori potensi gerakan tanah tinggi, bisa terjadi jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat kembali aktif. sumber : (www.d-infokom-jatim.go.id)
Kepala PVMBG Dr Surono, mengatakan, hal ini dilakaukan untuk mengantisipasi gerakan tanah atau longsor yang mungkin terjadi pada musim hujan. “Peta tersebut berisi prakiraan potensi terjadi gerakan tanah dan potensi banjir bandang dan sebaran titik rawan gerakan tanah pada jalur jalan di Pulau Jawa, serta daftar wilayah yang rentan gerakan tanah,” katanya di Surabaya, Kamis (6/11).
Peta tersebut menunjukkan, banyak daerah Jatim yang rawan terjadi bencana longsor dengan kategori menengah hingga tinggi. Daerah itu, di antaranya Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang, Probolinggo, Situbondo, dan Tuban.
Di Ponorogo, kecamatan yang potensi gerakan tanahnya dalam kategori menengah hingga tinggi, yakni Kecamatan Ngrayun, Sawoo, Sambit, Slahung, Mlarak, Bungkal, Badegan, Soko, Pulug, dan Ngebel.
Sementara di Pacitan, antara lain di Kecamatan Bandar, Tegalombo, Ngadirejo, Ngadirejo Tengah, Tulakan, Sudimoro Utara, juga di Kecamatan Pringuku Utara, Punung, dan Donorejo Utara.
Sedangkan, di Trenggalek, kecamatan yang juga gerakan tanahnya menengah sampai tinggi, yakni Kecamatan Tugu, Durenan Utara, Pule, Panggul, Dongko, Watulimo, dan Munjungan. Adapun di Tulungagung, antara lain, Kecamatan Pagerwojo, Gondang Barat, Pucang Laban Selatan, dan Kalidawir Selatan.
Daerah rawan longsor di Malang meliputi Kecamatan Jabung Timur, Sumbermanjing, Kesambon, Pujon, Ngantang, Bumiaji, Batu, Dau, dan Tirtoyudo Utara. Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, yakni Kecamatan Kuripan, Pakuniran, Lumbang, Sukapura, Sumber, Kotaanyar Timur, Tiris, Gading, Krucil Arjasa, dan Silo.
Di kabupaten Situbondo, daerah yang rawan gerakan tanah diantaranya berada di kecamatan Situbondo Tengah, Panarukan Selatan, Bungatan Timur, Sumbermalang, Suboh Selatan, Panji Tengah, Mlandingan, dan Kendit. dan di Kabupaten Tuban, di antaranya Kecamatan Parengan, Kerek bagian tengah, Rengel Tenah, dan Soko Utara.
Surono menjelaskan, kategori potensi gerakan tanah menengah atau longsor, bisa terjadi jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sedangkan untuk kategori potensi gerakan tanah tinggi, bisa terjadi jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat kembali aktif. sumber : (www.d-infokom-jatim.go.id)
0 coment:
Posting Komentar