Janji Pekan Depan Direalisasikan Distribusi Kompor Gas dan Tabung Elpiji 3 Kg
Soko Tuban
TUBAN - Minimnya pasokan menjadi salah satu kendala yang dihadapi Pertamina Surabaya untuk mendistribusikan kompor gas dan tabung elpiji pada program konversi (peralihan) minyak tanah (mitan) di Kabupaten Tuban. Akibatnya, konsultan Pertamina di wilayah Bumi Ronggolawe kebingungan. Padahal, warga setempat sudah mempertanyakan kelanjutan program pemerintah ini. Manajer Operasional PT Wahana Adya, Agus Meutiartono mengatakan, pihaknya sudah mengajukan ke Depo Pertamina agar tabung dan kompor gas secepatnya didistribusikan ke Tuban. "Dan sudah ada jawaban, pihak Pertamina siap," ungkapnya kemarin (28/11).
Namun, lanjut Agus, dalam surat jawaban itu tidak dijelaskan jadwal pendistribusian di Tuban. Sebab, jatah untuk penerima konversi mitan dari warga Kabupaten Tuban masih menunggu antrean lagi. "Mungkin minggu depan mas,'' janjinya.
Agus mengaku tak bisa berbuat banyak dengan molornya pendistribusian tabung elpiji dan kompor dari Pertamina. Sebab, semua yang mendistribusikan barang ke Tuban adalah tanggung jawab dan wewenang Pertamina. "Tidak dari konsultan. Karena itu, konsultan hanya bisa menggantungkan pihak Pertamina," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, kuota konversi mitan untuk Kabupaten Tuban sebanyak 292 ribu kepala keluarga (KK). Namun, setelah dilakukan pendataan, jumlah penerimanya membengkak menjadi 321.804 KK. Dari jumlah itu, yang sudah menerima kompor gas dan tabung elpiji ada 297.923 KK atau 93 persen. Mereka tersebar di 20 kecamatan.
Sementara 23.881 KK lainnya belum menerima, masih menunggu Pertamina. Jumlah warga yang belum menerima ini terdapat di Kecamatan Tuban dan Soko. Di Kecamatan Tuban, dari 10.626 KK yang seharusnya menerima, baru 2.266 KK yang sudah mendapatkan kompor gas dan tabung elpiji 3 kg. Sedangkan di Kecamatan Soko, dari calon penerima 26.893 KK, baru 11.372 KK yang mendapatkan. (zak)Radar Bojonegoro