Lagi, Demo Tolak Dihapusnya SKTM
Soko Tuban
TUBAN - Rencana penghapusan surat keterangan tidak mampu (SKTM) kembali memantik protes. Kemarin (10/3), sekitar 50 orang yang mengatasnamakan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) berdemo di gedung DPRD Tuban, Jalan Letda Soetjipto.
Selama long march dari jembatan Sambong, Jalan Basuki Rahmat dan menduduki gedung dewan sekitar 2,5 jam, aktivis SRMI juga menggandeng 15 punker. Mereka menunjukkan identitas diri dengan potongan rambut mohawk, bersepatu boot, membawa rantai, serta bercelana jeans ketat dan kumal. Ini adalah demo kedua massa yang menolak penghapusan dan penggantian SKTM menjadi program jaminan kesehatan daerah (jamkesda). Sebelumnya, aksi yang sama dihelat Senin (8/2) lalu.
''Sebelum pemerintah menyelesaikan dulu pendataan warga miskin, kami menolak penghapusan SKTM,'' kata Ketua SRMI Tuban Hendra Wijaya.
Menurut dia, masih banyak masyarakat miskin yang tidak masuk data. Jika memang nantinya jamkesda diberlakukan, maka perlu sosialisasi secara meluas sampai langsung kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Hendra juga menuntut pemerintah menggratiskan semua obat yang dibutuhkan pasien miskin. Sesaat setelah berorasi di halaman gedung dewan, perwakilan pengunjuk rasa diterima anggota dewan. Setelah berdialog, wakil rakyat tersebut menemui pengunjuk rasa. Suwarto, anggota Fraksi Partai Golkar Bersatu (FPGB) di hadapan pendemo berjanji akan mempertemukan perwakilan massa dengan instansi terkait. ''Ini segera kita agendakan,'' kata dia. (ds) Radar Bojonegoro