Dibongkar, Jaringan Pembobol Leasing
Soko Tuban
Diotaki Karyawan Lembaga Pembiayaan Kredit Motor
TUBAN - Jaringan pelaku penggelapan motor yang diotaki salah satu mantan karyawan leasing atau lembaga pembiayaan kredit motor di Bojonegoro sepekan terakhir dibongkar Unit I Satreskrim Polres Tuban. Modus operandi kejahatan ini terungkap setelah membobol tiga motor di Busan Auto Finance (BAF) Tuban, Jalan Basuki Rahmat.
Dari tiga pelaku, seorang di antaranya berhasil diamankan kemarin (6/3). Dia adalah Sabari, warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko. Sementara dua pelaku lain, salah satunya berinisial Ad, salah satu karyawan leasing yang menjadi otak jaringan ini masih buron. Sebagai barang bukti, polisi mengamankan empat bendel dokumen kredit. Kasatreskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso dalam ekspos pengungkapan kasus tersebut mengatakan, Ad berperan menjadi aktor intelektual jaringan ini. Dia yang tahu persis proses dan mekanisme pengajuan kredit motor di leasing menugaskan Sabari untuk mencari pinjaman kartu tanda penduduk (TKP). Selain miliknya sendiri, dia pinjam KTP Marizal, tetangganya dan Amin Njarwati Desa Prambon, Kecamatan Soko. Kepada setiap pemilik KTP yang dipinjam, Ad melalui Sabari memberi uang jasa peminjaman KTP sebesar Rp 1 juta. Diterangkan Budi, KTP inilah yang dipakai syarat administrasi untuk kredit tiga motor di BAF Tuban pada 13 Juni 2009. Untuk uang mukanya dipilih paling murah. Yupiter New yang akad kreditnya diatasnamakan Sabari, misalnya, uang mukanya hanya 2,3 juta. ''Begitu keluar, motor-motor yang dibeli dengan kredit tersebut langsung dijual,'' tegas mantan Kaur Binops Reskrim Polres Tuban ini. Harga jual per unitnya bervariasi sekitar Rp 4,5-6 juta. Tentu saja, setelah dijual, angsuran motor tersebut tak pernah dibayar. Ditegaskan Budi, berdasar hasil pemeriksaan pemilik KTP yang dipinjam, mereka mengaku tidak tahu kalau kartu identitasnya dipinjam untuk kredit motor. Ditambahkan perwira berpangkat balok dua di pundak ini, Ad dan satu pelaku lain dari jaringan ini kabur setelah aksinya terendus. ''Sekarang ini, anggota masih memburunya,'' tegas Budi.(ds) Radar Bojonegoro