Demo Tolak Penghapusan SKTM
Soko Tuban
TUBAN - Rencana penghapusan surat keterangan tidak mampu (SKTM) sebagai layanan gratis bagi masyarakat miskin yang diganti dengan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) menuai protes.
Kemarin (8/2) sekitar 30 elemen masyarakat yang mengatasnamakan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) menggelar aksi didepan RSUD dr R Koesma dan DPRD Tuban. Satu-satunya tuntutan mereka adalah menolak penghapusan SKTM. ''Ini perlu dikaji ulang,'' kata ketua SRMI Tuban, Hendra Wijaya.
Dikatakan dia, seharusnya pemerintah menyelesaikan dulu pendataan warga miskin non kuota Jamkesda tanpa ada yang tertinggal sebagai peserta Jamkesda. ''Sebab, masih banyak masyakarat miskin yang tidak masuk data,'' tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, jika memang nantinya Jamkesda diberlakukan, maka perlu sosialisasi secara meluas kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. ''Pemerintah harus menggratiskan semua obat yang dibutuhkan pasien miskin,'' pintanya.
Dengan membentangkan sejumlah poster dan meneriakkan yel-yel, SRMI memulai aksi dari depan RSUD dr R Koesma di Jalan Wahidin Sudiro Husodo. Setelah itu, mereka melanjutkan longmarch menuju DPRD Tuban melalui Jalan Pramuka dan Jalan Sunan Kalijaga.
Sesampai di gedung dewan, mereka terus meneriakkan yel-yel mendukung masyarakat miskin agar mendapat perhatian. Sepuluh perwakilan pengunjuk rasa akhirnya ditemui ketua DPRD Kristiawan diruang gabungan. Kristiawan berjanji untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut dengan mengajak hearing instansi terkait. ''Namun menungu alat kelengkapan dewan terbentuk,'' kata pimpinan dewan dari Partai Golkar itu. (zak) Radar Bojonegoro