Kabare wong Soko III
Sehari, Dua Gantung Diri
RADAR BOJONEGORO
TUBAN - Dalam sehari, dua kepala rumah tangga di wilayah Kecamatan Soko ditemukan tewas gantung diri di atas pohon kemarin (21/10). Ngardi, 43, warga Desa Gununganyar yang tergantung di atas pohon nangka diduga frustasi karena tak mampu membiayai nikah anaknya. Sedangkan Kastur, 45, warga Desa Klumpit tergantung di atas pohon asam setelah tiga hari menghilang.
RADAR BOJONEGORO
TUBAN - Dalam sehari, dua kepala rumah tangga di wilayah Kecamatan Soko ditemukan tewas gantung diri di atas pohon kemarin (21/10). Ngardi, 43, warga Desa Gununganyar yang tergantung di atas pohon nangka diduga frustasi karena tak mampu membiayai nikah anaknya. Sedangkan Kastur, 45, warga Desa Klumpit tergantung di atas pohon asam setelah tiga hari menghilang.
Jasad Ngardi lebih dulu ditemukan sekitar pukul 04.30 dengan leher terjerat tali plastik. Ujungtali tersebut diikatkan pada salah satu dahan pohon. Sementara ujung lainnya menjeratlehernya.Diperkirakan, pria ini telah lama tergantung di atas pohon. Sehingga, saat ditemukan ujung kakinya sudah menyentuh tanah karena tali yang dipakai menggantung molor.
Sebelum gantung diri, korban sempat mengeluh kepada sejumlah kerabatnya karena uang yang dimilikinya tak cukup untuk membiayai nikah putranya. Diduga, karena tidak menemukan solusi untuk menutup biaya nikah, korban memutuskan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Sedangkan Kastur, yang ditemukan tergantung setelah tiga hari menghilang dari rumah, sebelum meninggal sempat bercerita kepada kerabatnya jika dalam mimpinya dirinya diajak temannya mencari jerami. Sejak Oktober lalu, korban stres tanpa sebab yang jelas. Jasad korban kali pertama ditemukan Sarlan, tetangganya.
Kasatreskrim Polres Tuban AKP Efendi Lubis menyatakan, dalam visum luar terhadap jasad kedua korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. "Tanda-tanda kematian korban karena bunuh diri juga ditemukan, yakni kemaluan dan anus masing-masing mengeluarkan sperma dan kotoran," tandasnya. (ds)