tag:blogger.com,1999:blog-8075393183095613282024-03-20T16:49:43.480+07:00TENTANG SOKO - TUBANKUMPULAN BERITA,CERITA,DATA & FAKTASOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comBlogger272125tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-77038415818596915142011-02-09T01:13:00.000+07:002011-02-09T01:13:15.930+07:00Kenangan Tahun lalu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"> Sesuai judulnya posting kali ini adalah untuk memuat berita yang sudah kedaluarsa atau tepatnya 20/10/2010. Sebenernya wong soko sendiri, ikut menyaksikan peristiwanya. tapi karena lagi punya kesibukan lain wong soko gak sempat meng explor kejadianya. Namun kebetulan wong soko punya simpanan sebagian foto dari berita ini. yang di ambil dibawah terik matahari jalan sunan kalijaga.tepatnya disebelah timur SMPN 3 Tuban. Berikut adalah Foto kenangan tersebut.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i284.photobucket.com/albums/ll23/muntil/new/des%202010/cc83cbf8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i284.photobucket.com/albums/ll23/muntil/new/des%202010/cc83cbf8.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_Mh0yeZ0Cx5NWJ7FxEMq66gVvhBOprWtDD5tyCX6uh8CBLpHMdh-BR2jlOm22fjk2l8DNrtVLxhdWvchedXvoVl5_IE39RB8MQYF5s_hrHRibGFequ3BiMeoHVvZ1YKkUz9nw2feQolQ/s1600/DSC07451.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_Mh0yeZ0Cx5NWJ7FxEMq66gVvhBOprWtDD5tyCX6uh8CBLpHMdh-BR2jlOm22fjk2l8DNrtVLxhdWvchedXvoVl5_IE39RB8MQYF5s_hrHRibGFequ3BiMeoHVvZ1YKkUz9nw2feQolQ/s320/DSC07451.JPG" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSAh8JlovGuYs8YZSaieY4Laur0ZQnUoXsI2-GPsq73cEU3xoWnfabQ-S8_6z-rY3Yb5dvKO5TUZfF2c8gO_nOWi8eRrOccPsw8qfkYlyEsz8piW9X8Pyp0HvmrwPKqDtMREqOttcjPAw/s1600/DSC07452.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSAh8JlovGuYs8YZSaieY4Laur0ZQnUoXsI2-GPsq73cEU3xoWnfabQ-S8_6z-rY3Yb5dvKO5TUZfF2c8gO_nOWi8eRrOccPsw8qfkYlyEsz8piW9X8Pyp0HvmrwPKqDtMREqOttcjPAw/s320/DSC07452.JPG" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Berikut adalah Copas berita dari tetangga sebelah : http://wirosableng810.blogspot.com/</div><div style="text-align: justify;"></div><h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;"> <a href="http://wirosableng810.blogspot.com/2010/10/kabtuban-mahasiswa-tuban-tuntut-sby.html">KAB.TUBAN-Mahasiswa Tuban Tuntut SBY-Boediono Mundur</a> </h3><div> </div><div class="post-header" style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <br />
Puluhan Aktivis mahasiswa gabungan, dari PMII, GMNI, dan LMND Tuban, mengelar aksi unjuk rasa memperingati setahun pemerintahan SBY-Boediono, Rabu (20/10/2010).<br />
<br />
Dalam aksinya Masa menuntut SbY-Boediono supaya turun dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.<br />
<br />
Massa yang mengatasnamakan sebagai masyarakat peduli kemiskinan itu, memulai aksinya dari jalan Dr Wahiddin Sudiro Husodo, dengan sasaran utama gedung DPRD Tuban, dengan berjalan kaki.<br />
<br />
Para aktivis yang berjumlah sedikitnya 25 mahasiswa itu, menuding jika pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono dinilai gagal. Karena selama setahun menjadi pemimpin tak ada perubahan yang berarti bagi rakyat miskin di indonesia.<br />
<br />
"Salah satu contoh, pendidikan di indonesia ini masih mahal, dan rakyat miskin banyak yang tidak bisa sekolah," teriak korlap aksi dalam demo tersebut.<br />
<br />
Disetiap jalan yang mereka lalui untuk menuju gedung DPRD Tuban, termasuk jalan Pramuka, massa terus berorasi dan mengecam pemerinthan SBY-Boediono yang selama ini tidak mampu untuk mensejahterakan bagi para petani, dan masyarakat miskin lainnya.<br />
<br />
"Negara kita adalah negara agraris, mengapa para petani di negara kita masih pada miskin?, ini adalah bukti kebobrokan SBY," teriak Jabran salah satu peserta demo."Turunkan SBY, turunkan SBY," tambahnya.<br />
<br />
Rute yang dilalu oleh para pemdemo itu mulai dari jalan Dr Wahiddin Sudiro Husodo, Pramuka, jalan Sunan Kalijogo, dan kemudian menuju Gedung DPRD yang berada di jalan Teuku Umar.<br />
<br />
Sebelum masuk ke gedung DPRD Tuban, tepat di bundaran patung jalan Teuku Umar, massa sempat melakukan aksi duduk ditengah jalan. Hingga kendaraan yang dari arah surabaya menuju semarang terpaksa dialihkan melalui jalan Letda Sucipto, untuk menghidari kemacetan.<br />
<br />
Aksi blokir jalur pantura itu dilakukan oleh para mahasiswa sekitar sepuluh menit, kemudian massapun langsung masuk kehalaman gedung DPRD Tuban.<br />
<br />
Setelah digedung DPRD Tuban, massa langsung di temui oleh anggota farksi PKB, dan fraksi PDIP. Para mahasiswa itu meminta sikap anggota DPRD Tuban tetang pemerintahan SBY selama satu tahun ini.<br />
<br />
Selain itu massa juga meminta tanda tangan atas nama Anggota DPRD Tuban, supaya menandatangi surat penyataan bahwa SBY harus mundur.<br />
<br />
"Kami mengharapkan supaya perwakilan dari anggota dewan supaya menandatangi surat pernyataan tidak percaya pada presiden, dan menutut supaya SBY mundur," ujar Hendri Kurniawan yang sebagai Humas dalam aksi tersebut.<br />
<br />
Dalam pertemuan tersebut Sa'dun Na'im, dan Karjo, perwaklian dari DPRD Tuban meyatakan jika dirinya mendukung jika pemerinatahn SBY-Budiono dalam menjabat selama setahun ini gagal.<br />
<br />
"Ya kami mengakui jika selama setahun ini SBY-Budiono telah mendapatkan rapor merah," jelas Sa'dun didepan para masa.<br />
"Kami juga bersedia untuk menandatangani surat supaya SBY untuk mundur, tapi ini atas nama fraksi bukan atas nama DPRD Tuban," tambah Sa'dun Na'im dalam pertemuan itu.<br />
<br />
Surat yang telah di tandatangi oleh Sa'dun Na'im itu akhirnya langsung dikirimkan melalui Fax ke DPR pusat. Namun sebelum membubarkan diri para mahasiswa itu terlebih dulu membakar poster yang berisis kecaman terhadap pemerintahan SBY-Boediono, sebagai bukti kekecewaan mereka </div></div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-44544181033689168032011-01-25T22:49:00.000+07:002011-01-25T22:49:46.572+07:00Isyu politik uang menggema.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i284.photobucket.com/albums/ll23/muntil/6c98a90d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div><div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"> Tulisan ini untuk semua wong tuban. (para Calon Pemimpin, Tim sukses, maupun masyarakat TUBAN).</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Seandainya saja, setiap calon pejabat selalu diingatkan terhadap pengawasan Allah, maka tak banyak yang mau jadi pejabat Dengan jalan kotor.</div><div style="text-align: justify;"> Ingat semuanya akan jadi pitakon kubur. Apa lagi yang menggunakan politik uang. </div><div style="text-align: justify;"> Wahai wong TUBAN……..! </div><div style="text-align: justify;">jangan engkau terima pemberian dari calon manapun. **seandainya ada**. Tim sukses yang pinjam KTP Dengan iming-iming sejumlah uang. dan meminta agar memilih calon tertentu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> karena suap (risywah) berarti sesuatu yang bisa mengantarkan seseorang pada keinginannya dengan cara yang dibuat-buat (tidak semestinya). (an-Nihayah Fi Gharibil Hadits kar. Ibnu al-Atsir: 2/546)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Imam al-Qurthubi rahimahullah dalam Tafsirnya (6/119) mengatakan bahwa para ulama tidak berbeda pendapat tentang keharaman risywah (suap). Bahkan banyak diantara mereka yang menukil adanya ijma’ akan keharamannya, seperti yang dinukil oleh imam asy-Syaukani rahimahullah (Nailul Author 4/595), Imam ash-Shon’ani rahimahullah (Subulus salam 1192), syaikh Alu Bassam hafidzahullah (Taudhihul Ahkam 7/118), dll</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Syaikh Abdulloh bin Abdurrahman al-Bassam hafidzahullah mengatakan: ?Suap termasuk dosa besar karena Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melaknat orang yang menyuap dan yang mengambil suap sedangkan laknat tidaklah terjadi kecuali pada dosa-dosa besar. ? (Taudhihul Ahkam: 7/119)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam melaknat orang yang menyuap dan orang yang menerima suap serta orang yang menjadi penghubung antara keduanya.? (HR. Ahmad: 22452) Hadits ini sanadnya dinilai dhoif (lemah) oleh para ulama hadits tetapi maknanya sesuai dengan larangan tolong menolong dalam perbuatan dosa[2]. Mustahil seseorang bisa memakan harta hasil suap kalau tidak ada yang menyuapnya. Sebab itu, orang yang menyuap pun mendapat laknat. Hal ini dikarenakan dengan sebab perbuatan dan inisiatif dialah maka ada orang yang makan harta dari suap-menyuap. Dan biasanya dalam kasus suap-menyuap seperti itu, ada pihak ketiga sebagai perantara yang bisa memuluskan proses terjadinya suap-menyuap. Sehingga ia juga berhak mendapatkan laknat dari Allah ta’ala.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Wahai saudaraku -semoga Allah ta’ala senantiasa menunjuki kita ke jalan-Nya yang lurus- kita hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Ingatlah akan kehidupan yang lebih kekal dan abadi. Jadikanlah dunia ini sebagai sawah ladangmu dalam beramal kebaikan demi kebahagiaan dalam kehidupan mendatang. Janganlah engkau terperdaya dengan indahnya serta manisnya dunia. Jangan biarkan anak-anakmu tumbuh dan berkembang dengan harta yang haram. Tinggalkanlah kebiasaan buruk ini (suap-menyuap). Segera bertaubatlah kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena kematian akan menghampirimu sewaktu-waktu. Syukurilah apa yang telah Allah ta’ala berikan kepadamu serta tanamkanlah sifat qona’ah (menerima apa adanya) pada diri dan keluargamu. Bersabarlah dengan sedikitnya harta yang engkau miliki. Ingatlah bahwasanya ukuran kemuliaan seseorang itu bukan terletak pada banyaknya harta dan tingginya kedudukan. Akan tetapi, orang yang paling mulia di sisi Allah ta’ala adalah orang yang paling bertaqwa diantara kalian.Wa Allahu a’lam bish showab.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artikel copas dari tetangga sebelah dengan sedikit editing. </div><div style="text-align: justify;">** http://www.id2.untukku.com **</div></div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-22419721859736902342010-12-07T02:38:00.000+07:002010-12-07T02:38:00.219+07:00pembangunan pedesaan yang berkelanjutan<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi99xmeqzE4g_HJOYj42Geh5FIaoRXCKm3saepjGV6s8rwZkaXo3jv3WE8_7vHOFPTX7klY2rX1kfme3fnXDHpnDoR6Wm99X3yPj6qGO-8ymjiMnvfj0qv7aKQ-bOhyphenhyphenSyyuYJm1wlBBW0g/s1600/untitled.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi99xmeqzE4g_HJOYj42Geh5FIaoRXCKm3saepjGV6s8rwZkaXo3jv3WE8_7vHOFPTX7klY2rX1kfme3fnXDHpnDoR6Wm99X3yPj6qGO-8ymjiMnvfj0qv7aKQ-bOhyphenhyphenSyyuYJm1wlBBW0g/s640/untitled.bmp" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;">Alooow semua dah lama nih gak ngeblog dah ketinggalan banyak berita nih kayak nya. sebenarnya sih masih mengikuti perkembangan. yah lagi males ajalah mo copas - copas lagi tapi ...? pikir punya pikir bisa macet nih peng arsipan sejarah...... hehe ... </div><div style="text-align: justify;">semoga aja nantinya bermanfaat....!</div><div style="text-align: justify;">buat anak cucu yang pingin lihat perkembangan berita di media tentang kampung mereka. karena alasan itulah ku putuskan kembali untuk melek....! lha emang selama beberapa waktu ini lagi tidur...? kayaknya gitu deh...!gimana gak tidur coba...? dah banyak berita yang terbit terlewatkan hayoo...? mulai dari kasus ter tembaknya rambi warga desa Nguruhan yang penuh konttroversi. hingga tewasnya seorang TKW bernama Parti 33 warga Dk. Bentaor, Ds. Klumpit yang tewas di Singa Pura, yang gak kalah seru sebenarnya adalah hiruk pikuk rekrutmen perangkat desa yang diwarnai berbagai isyu hingga pelaksanaan tes calon perangkat desa yang gak fair....? heh hati hati kalo ngomong ...!!! gak fair gimana maksudnya...? lha mosok wong namanya ujian kok ada orang diluar peserta di biarkan masuk ruang uji dan bebas ber cakap - cakap dengan peserta uji ....?? </div><div style="text-align: justify;">di antara yang ingin membuat saya aktif adalah ketika saya melakukan search di google dengan keyword kampung tempat tinggalku nyantol <a href="http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:RlduCdzKShAJ:id-id.facebook.com/topic.php%3Fuid%3D153058548065672%26topic%3D285+jegulo+soko+tuban&cd=20&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a">di sini klik</a>. <span class="uiStreamSource"><abbr class="timestamp" data-date="Tue, 19 Oct 2010 09:25:56 -0700" title="19 Oktober 2010 jam 9:25">Kang Yitno bukanlah Warga Dan tidak pula tinggal di Dringu Tapi sudah begitu peduli. </abbr></span></div><div style="text-align: justify;">Mohon maaf buat kang Yitno saya gak bisa bantu meramaikan rintisan forum yang sampean buat. sebenarnya sebagai wong Dringu saya malu kalau gak ikut urun rembug tapi...? saya gak punya akun fb dan kalau bisa jangan sampai punya. mungkin salah satu alasanya mungkin <a href="http://saynotof4ceb00k.blogspot.com/2009/10/kenapa-facebook-di-haramkan.html">karena ini klik</a> ......Ok mohon di maklum ya. walaupun dengan resiko sedikit ketinggalan akses ke dunia berita saya mencoba untuk tetap hidup tanpa fb doakan bisa kuat dan itiqomah peduli.</div><div style="text-align: justify;">kalo males klik seperti ini nih isi postingan kang yitno :</div><div style="text-align: justify;">Yitno<span class="messageBody"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="messageBody">saya sangat salut dengan pembangunan sarana dan pra sarana jalan di kab <b style="background-color: #99ff99; color: black;">tuban</b>,namun yang lebih penting adalah kwalitas.sebagai masukan di Dk. Dringu Ds. <b style="background-color: #ffff66; color: black;">Jegulo</b> Kec.<b style="background-color: #a0ffff; color: black;">Soko</b> -<b style="background-color: #99ff99; color: black;">Tuban</b>, kok belum tersentuh pengaspalan sama sekali, padahal disitu ada satu situs makam MBAH NAGGUL yang setiap hari selalu ada peziarah dari luar kota.Mohon difikirkan bagi yang berkepentingan dibidangya. </span></div><div class="UIImageBlock_Content UIImageBlock_MED_Content"><span class="uiStreamSource"><abbr class="timestamp" data-date="Tue, 19 Oct 2010 09:25:56 -0700" title="19 Oktober 2010 jam 9:25">sekitar sebulan lalu</abbr></span></div><div class="UIImageBlock_Content UIImageBlock_MED_Content"><span class="uiStreamSource"><abbr class="timestamp" data-date="Tue, 19 Oct 2010 09:25:56 -0700" title="19 Oktober 2010 jam 9:25">Ngomong Tentang Dringu ...? aku adalah salah satu warganya. yang berkeinginan agar kampung tempat aku tinggal tidak ketinggalan dengan kampung lainya. Tapi...? apalah daya kang aku hidup dari merantau. sehingga kampungku pun tidak mengenaliku. Bahkan rintisan jalan lingkungan yang sudah aku perjuangkan bersama warga dilingkungan aku tinggal pun tidak mendapat perhatian dari yang berwenang. padahal tinggal melanjutkan pembangunanya. makanya ketika kemarin ada pendaftaran perangkat desa aku ikut magsudnya sih.....supaya bisa dekat dengan keluarga plus bisa memberikan sumbangsih buat buat kampung tercinta. Kenapa harus aku peduli...? Insya Allah semata karena Petuah ini kang : Sebaik baik manusia adalah yang paling ber manfaat bagi manusia lainya. tapi.... belum di ijinkan sama yang kuasa. sehingga sampai saat ini jabatan Kepala Dusun Dringu masih kosong. Apa nunggu aku berjuang lebih keras lagi kali ya...? Mohon Doa Restu semoga harapan ini terkabul. karena saya merasa sangat sulit untuk berpartisi pasi aktif secara maksimal bila kita berada di luar sistem. sebagai contoh mhon maaf saya mau cerita mengenai jalan lingkungan yang pernah kami usahakan pada awal 2007. membantu usaha tetangga yang melebarkan jalan setapak di lingkungan tinggalku. karena aku kerja jauh dari rumah sehingga aku tidak bisa ikut secara langsung. maka akupun membayar orang untuk bekerja menggantikan ku. dengan waktu yang agak sulit ku bagi akhirnya ada juga kesempatan untuk berkumpul dengan para tetangga kamipun mengundag Pak Kadus, dan perangkat lain dilingkungan kami.termasuk pak Rt dan ketua karang taruna serta ketua remas di dukuh kami.akhirnya kamipun berkumpul dan mengadakan kesepakatan membuat kepanitiaan pembangunan jalan kampung kebetulan saya ditunjuk sebagai Ketua. Dengan jerih payah warga yang bergotong royong dan dengan segenap ke ikhlasan dari warga yang meng hibahkan sebagian tanahnya (tertuang dalam surat perjanjian hibah bermaterai yang sampai saat ini masih saya simpan) tanah yang semula hak milik dihibahkan dengan suka rela sebagai akses jalan lingkungan. ditambah dana hibah dari sebuah BUMN </abbr></span><i>PT</i>. <i>PELABUHAN</i> INDONESIA <i>III</i> (<i>PERSERO</i>) melalui program bina lingkungan. yang waktu itu diserah kan langsung ke kampung kami jauh - jauh dari Surabaya oleh ketuanya yaitu Bapak Sudiro bersama Direktur Keuangan Bapak Wahyu Suparyono dan di dampingi oleh staf bina lingkungan Bapak Ishaq Surya Darma serta satu lagi saya lupa namanya.Penyerahan bantuan dilaksanakan di masjid yang ada dalam gambar peta di kolom sebelah. Terima kasih untuk mereka semua yang telah peduli.Semoga tuhan memberikan balasan setimpal atas kepedulianya. sehingga jadilah jalan kampung yang di harapkan warga walaupun hanya makadam koral dan diratakan dengan pedel. kami sempat ber angan akan memiliki jalan lingkungan yang baik. Akan tetapi pupus sudah harapan kami. jalan itu kini sudah sangat memprihatinkan. semenjak pergan tian pimpinan desa hingga saat ini tidak ada perhatian dari desa pada lingkungan kami. sudah berulang kali kami mencoba untuk mengetuk hati mereka, baik melalui BPD maupun forum lain bahkan dalam pertemuan walimurid disekolahan_pun kami singgung. tetap juga belum ada respon jangan kan hanya sekelas jalan lingkungan, jalan jalan desa yang melewati kampung kami pun kondisinya sudah sangat memprihatinkan. tidak lagi kelihatan aspalnya. sepanjang jalan yang ada adalah batu-batu sebesar kepalan tangan atau bola kasti yang lepas kesana kemari jika di lewati kendaraan ber motor.bahkan kadang ada yang mental entah kemana. sungguh sangat membahayakan.Termasuk juga jalan akses menuju komplek pemakaman dan dan mushala MBAH NAGGUL seperti yang di sebutkan kang Yitno. semoga postingan ini dibaca juga olah yang berwenang di bidangnya seperti harapan kang yitno. dan tentunya juga Harapan semua Warga Dringu. <span class="tl"></span></div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-53769001140184117092010-09-24T08:37:00.000+07:002010-10-09T01:44:36.026+07:00warga ngamuk pelantikan kades gagal<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"><b> </b>Pelantikan Pujiono, 42, sebagai Pjs Kepala Desa (Kades) Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, gagal dilaksanakan. Pasalnya, ratusan warga mendatangi kantor Kecamatan tempat digelarnya pelantikan sambil mengamuk untuk membubarkan pelantikan tersebut, Kamis (23/9). </div><div style="text-align: justify;">Rencananya, Pujiono dilantik sebagai Pjs Kades Bangunrejo menggantikan Sunjani yang telah dipecat karena terlibat kasus penggelapan dan Raskin dan Alokasi Dana Desa (ADD). Pemecatan tersebut sebagaimana SK Bupati Tuban, Haeny Relawati nomor : 188.45/04/KPTS/414.106/2010.</div><div></div><div style="text-align: justify;">Sejak pagi ratusan warga sudah berkumpul di halaman Kantor Kecamatan Soko. Dengan dijaga puluhan aparat kepolisian dari Polres Tuban, massa yang tertahan di depan pintu gerbang terlihat semakin beringas. Sambil terus meneriakkan aspirasinya, massa berusaha menerobos barikade aparat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sempat terjadi beberapa kali aksi saling dorong antarmassa dengan petugas keamanan. Bahkan, ratusan warga berusaha merobohkan gerbang dengan mendorong berulang-ulang. Akibatnya, proses pelantikan Pjs Kades Bangunrejo ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Protes ini terjadi lantaran warga tidak setuju Pujiono dilantik sebagai kades. “Penolakan ini sudah kita lakukan sejak beberapa waktu lalu. Pujiono sendiri telah membuat surat pernyataan bahwa dia tidak bersedia diangkat menjadi pjs kades. Tapi, kenapa sekarang malah mau dilantik,” ujar Agus, 37, salah satu pedemo.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, warga juga mendesak agar SK pemecatan yang dikeluarkan oleh Bupati Tuban Haeny Relawati terhadap Kades Sunjani, dibatalkan. Alasannya, warga masih berharap Sunjani tetap memimpin di Desa Bangunrejo. “Kita ingin Pak Sunjani tetap menjabat sebagai kades. Karena itu, SK pemecatanya harus dicabut,” teriak warga lain dalam aksinya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beberapa jam kemudian, massa berhasil ditenangkan setelah aparat keamanan dan Camat Soko, Kusmindar menyatakan bahwa proses pelantikan dibatalkan. “Demi keamanan, pelantikan kami tunda sampai batas waktu yang belum ditentukan,” terang Kusmindar.nst31 Sumber : <a href="http://www.surya.co.id/2010/09/24/warga-ngamuk-pelantikan-kades-gagal.html"><b>Surya</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-80728382788653352062010-09-06T00:02:00.002+07:002010-09-06T00:22:46.168+07:00Maling Motor yang Ditangkap Massa di Widang - Curanmor Lintas Tuban-Bojonegoro<div style="text-align: justify;">Soko Tuban - Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang ditangkap massa di sawah Dusun Temas, Desa Compreng, Kecamatan Widang pada Jumat (3/9) lalu langsung menjalani sejumlah rangkaian interogasi. </div><br />
Hasilnya, untuk sementara kedua pelaku, M. Thokol, 42, dan Sulaeman, 35, keduanya warga Bojonegoro juga terungkap mencuri di lima tempat kejadian perkara (TKP) lainnya. Lima TKP tersebut, Vega warna silver di jalan dekat pabrik Petrochina, Desa Rahayu, Kecamatan Soko (2006); Honda Supra 125 warna merah di SPBU Rengel (2008); dan Yamaha Jupiter biru di wilayah Kecamatan Kapas, Bojonegoro (2007). Berikutnya, Supra 125 di Sumberejo, Bojonegoro serta Supra di jembatan Glendeng, Bojonegoro.<br />
<br />
Kasatreskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso mengatakan, selain menjalani sejumlah rangkaian pemeriksaan untuk mengungkap tempat kejadian perkara (TKP) lainnya, dua tersangka juga diinterogasi untuk mengungkap penadah motor hasil kejahatannya.<br />
<br />
Dikatakan Budi, sangat mungkin TKP yang diakui dua pelaku curanmor ini lebih sedikit dibanding dengan tindak pidana yang dilakukan. ''Ini yang terus kami dalami. Sangat mungkin, banyak TKP yang disembunyikan. Petunjuk inilah yang masih kami gali,'' tegas dia.<br />
Dua maling motor ini ditangkap setelah tepergok saat beraksi di jalan sawah Dusun Temas, Desa Compreng, Kecamatan Widang. Kejadian tersebut berawal saat motor Supra 125 milik Pardam, 38, warga desa setempat diparkir di pematang sawah. Saat itu, kedua pelaku yang tengah melintas dengan motor Smash yang belum diketahui identitasnya langsung menyatroni. Sulaeman menjadi eksekutor pencurian tersebut. Dia turun dan merusak paksa kunci motor korban. Sementara Thokol menunggu diatas motornya. Saat hendak kabur, korban memergokinya dan meneriaki maling. Dalam pengejaran tersebut kedua pelaku berhasil ditangkap. Massa yang emosi menghajarnya dan membakar motor yang dipakai operasi. <b>(ds/wid) </b> <a href="http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=178316">Radar Bojonegoro </a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-46815884338156510002010-08-25T20:33:00.000+07:002010-08-25T20:33:03.855+07:00Manula Tewas Ditabrak Motor<div style="text-align: justify;">Soko Tuban - Kecelakaan lalu lintas di Tuban Minggu (22/8) petang kembali memakan korban jiwa. Kali ini terjadi di jalan Desa Sumur Cinde, Kecamatan Soko. Samidah, 70, korban kecelakaan tersebut tewas dalam perawatan medis di Puskesmas setempat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber di Mapolres Tuban menyebutkan, kecelakaan tersebut bermula saat motor nopol S 4992 EF yang dikemudikan Wahyudi, 31, dan Muslih, 19, keduanya warga desa setempat melaju dari utara. Tanpa sebab yang jelas pengemudi motor ini tak memperhatikan jalan di depannya. Sehingga Samidah yang berjalan kaki menyeberang dari barat badan jalan dilanggarnya. Akibat ditabrak motor tersangka, manula ini terkapar dan mengalami pendarahan serius di kepala. Korban yang mengalami luka serius tewas dalam perawatan medis di Puskemas Soko.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kanit Laka Satlantas Polres Tuban Iptu Fakih mengatakan, pemicu kecelakaan tersebut untuk sementara diindikasi akibat pengemudi motor tidak memperhatikan kondisi lalu lintas di depannya. ''Sementara itu hasil sementara keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara,'' kata dia<b>.(ds)</b><a href="http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=176260"> Radar Bojonegoro</a></div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-29498390811568036592010-07-31T00:19:00.000+07:002010-07-31T00:19:16.615+07:00Sawi, Dukun Aborsi yang Praktiknya Dibongkar Polisi<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"> <b>Andalkan Dua Batu Bertuah dan Minyak Goreng</b> </div><div style="text-align: justify;"><br />
Nama Sawi sebagai dukun aborsi di Desa Tengger, Kecamatan Kerek, sudah lama dikenal. Teknis menggugurkan kandungan pasiennya pun tergolong unik. Yakni, memadukan teknis pijat dan meminum air dari rendaman dua batu bertuah yang dicampuri minyak kelapa.<br />
<br />
<b>DWI SETIYAWAN, Tuban</b> <br />
</div><div style="text-align: justify;">KEMAMPUAN Sawi untuk mengingat sesuatu tampaknya sudah payah. Jangankan awal mulai praktik perdukunan, umurnya sendiri pun tak diingat. Selama diwawancarai koran ini di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tuban Selasa (27/7) siang, dia berkali-kali mengerutkan dahinya untuk mencoba memanggil kembali memori di otaknya. <br />
<br />
Ekspresi lain yang khas adalah memainkan ujung bagian kanan bawah kebayanya. Dua ekspresi itulah yang berulang-ulang dilakukan wanita yang seluruh kulitnya berkeriput ini. Saat ditanya umurnya, Sawi dua kali menyebut berbeda. Pertama, dia mengaku 55 tahun. Tak berselang lama, Sawi menyebut 65 tahun. Salah satu hal yang masih diingat dia adalah teknis menggugurkan kandungan ala perdukunannya. <br />
<br />
Sawi mengungkapkan, dalam menangani pasiennya yang ingin kandungannya diaborsi, dirinya sangat berharap dari dua batu kecil yang diyakininya sangat bertuah. Batu yang ditemukan pada dua makam punden yang dikeramatkan di desa setempat sekitar tahun lalu itulah yang jadi andalannya. "Saya mendapat petunjuk mimpi menggunakan batu itu untuk menolong orang," tegas nenek satu anak dan satu cucu ini.<br />
<br />
Petunjuk mimpi itulah yang rutin dipratikkan setiap kali menangani wanita hamil yang minta janinnya digugurkan. Urutannya, dia mengambil minyak kelapa untuk diteteskan pada dua batu bertuahnya. Setelah itu, barulah kedua batu tersebut dicemplungkan ke dalam gelas berisi air. Air inilah yang diminumkan kepada pasien setelah lebih dulu batunya diambil. <br />
<br />
Dalam tradisi masyarakat Jawa, minyak kelapa banyak digunakan dukun beranak untuk memudahkan proses persalinan ibu melahirkan akan ditangani. Cara menggunakan minyak ini sama dilakukan Sawi, yakni mencampurkan dalam minuman. Tapi benarkah minyak kelapa teruji secara medis menggugurkan kandungan? Ini yang tidak pernah ada dalam referensi dunia kedokteran. <br />
<br />
Sedangkan untuk membunuh janin yang menempel di rahim, Sawi menggunakan teknis pijat seperti dilakukan dukun aborsi lain yang pernah diungkap polisi. Sejumlah tetangga Sawi mengungkapkan, selain diminumi air bertuah, pasien aborsi juga dipijat perutnya. Kepada polisi, mereka mengatakan, wanita hamil yang ditangani tidak langsung janinnya keluar. Namun, butuh waktu relatif lama rata-rata satu bulan. <br />
<br />
Keterangan warga itu klop dengan hasil pemeriksaan Uswatun, pasien yang diamankan petugas di tempat praktik Sawi. Dia mengatakan, selama sepekan menginap, setiap hari perutnya diurut. Setelah itu, dia pulang satu minggu. Pekan berikutnya, dia balik lagi dan menginap. Karena masih proses, janinnya belum keluar. <br />
<br />
Namun, pengakuan itu tak diakui Sawi. Dia mengatakan, dirinya memang bermaksud mengupayakan gugurnya kandungan pasien-pasiennya. Itu pun baru proses dan belum membuahkan hasil. Sawi juga menampik dirinya menggunakan teknis pijat. "Pijat bukan untuk pasien yang hamil," kata wanita yang tak pernah mengenyam bangku sekolah ini.<br />
<br />
Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah di Desa Tengger, Kecamatan Kerek yang diduga dijadikan tempat praktik dukun pijat aborsi, Senin (26/7) petang digerebek Unit Opsnal I Satreskrim Polres Tuban. Selain menciduk Sawi, pemilik rumah sekaligus dukun aborsi, polisi juga mengamankan tiga wanita hamil yang jadi pasiennya. Mereka, Hidayah, 20; warga Kecamatan Parengan yang hamil 6 bulan; Uswatun, 22, asal Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan (5 bulan); dan Kustantiah, 21, Desa Sokosari, Kecamatan Soko (5 bulan). Sebagai barang bukti, polisi mengamankan dua batu yang dipakai untuk prosesi menggugurkan kandungan dan sebuah botol minyak goreng. <br />
<br />
Praktik aborsi Sawi diperkirakan berlangsung lama. Pasiennya tidak hanya dari Tuban, namun dari sejumlah daerah di luar kota. Tarifnya Rp 4 juta per pasien. Wanita yang jadi pasiennya tidak hanya yang hamil muda. Mereka yang hamil tua, 7-8 bulan, pun dapat ditangani. Pasien yang meminta janinnya digugurkan adalah yang kehamilannya tidak dikehendaki. Sebagian besar hasil hubungan gelap.<b> (*/fiq) </b><a href="http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=172396">Radar Bojonegoro</a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-63879366255928499992010-07-12T22:02:00.006+07:002010-07-13T22:23:55.140+07:00Isyu Penculikan Anak<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Soko Tuban </div><div style="text-align: justify;">TUBAN - Merebaknya isu penculikan anak di Tuban meresahkan sebagian masyarakat. Gejala itu setidaknya bisa dirasakan dari kekhawatiran orang tua untuk melepas anaknya bermain di luar rumah.</div><div style="text-align: justify;">Merebaknya isu penculikan anak santer diembuskan melalui pesan singkat (SMS) dan obrolan. Selama sepekan terakhir, wartawan koran ini mendapatkan lima SMS bernada ancaman penculikan dari nomor yang berbeda.</div><div style="text-align: justify;">Isinya, mohon diimbau kepada masyarakat Tuban dan sekitarnya bagi yang punya anak kecil agar berhati-hati dengan orang yang naik mobil APV silver L 185X GU. Tolong diwaspadai dan disebarluaskan ke TK dan SD. Sudah hampir terjadi korban penculikan di (menyebut salah satu kecamatan) tadi sore. Mobil ini menaikkan 2 anak kecil dan 3 di antaranya ditemukan mati dengan organ tubuh hilang mengenaskan. Info ini dari Kanit Serse (menyebut salah satu Polres) nomor ponsel 081216626xxx. Sebarkan segera berita ini sebelum ada korban lagi.</div><div style="text-align: justify;">Sementara obrolan penculikan sering terdengar di perkampungan. Tak jelas dari mana sumber isu penculikan yang merebak melalui SMS maupun obrolan tersebut. Merebaknya isu ini mengakibatkan para orang tua dihinggapi rasa cemas setiap kali anaknya bermain di luar rumah. Sebagian di antaranya yang ketakutan berlebihan melarang anak-anaknya bermain di luar.<br />
''Biasanya anak saya perbolehkan bermain di luar gang kampung. Sekarang di rumah saja,'' kata Nurul, warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban.</div><div style="text-align: justify;">Isu ini juga berakibat sejumlah pos keamanan lingkungan (poskamling) di sejumlah kawasan Kota Tuban meningkatkan pengamanan.</div><div style="text-align: justify;">Kapolsek Tuban AKP Yani Susilo mengakui, merebaknya isu penculikan anak di wilayah hukumnya. Terkait isu tersebut, dirinya sering mendapat pertanyaan dari masyarakat tentang kebenaran kabar itu. Menurut Yani, kabar penculikan tersebut hanyalah isu. Karena itu, masyarakat tidak perlu menanggapinya terlalu serius sehingga merasakan keresahan yang berlebihan.</div><div style="text-align: justify;">Mantan Kapolsek Ngraho, Bojonegoro ini menambahkan, tidak ada salahnya masyarakat meningkatkan pengamanan di lingkungannya dan meningkatkan kewaspadaan. Terkait isu tersebut, Polsek Tubah sudah melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (ds)Radar Bojonegoro</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-39235387736239175902010-07-01T23:00:00.003+07:002010-07-02T17:29:21.731+07:00Isu Penculikan Anak di Bawah 10 Tahun Gegerkan Warga<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Dua hari lalu ada sms masuk, (maklum Aku lagi mengungsi di Surabaya)sayang sudah ku hapus karena kuanggap hanya isyu dan gak begitu penting. dari mantan pacarku (sekarang dah jadi istri) seandainya sekedar kenal dan kirim salam itu di bilang pacaran. hehe. yang jelas saat ini dia_lah (menurutku), satu-satunya orang yang dengan setia menunggu kehadiranku(semoga) Disamping kedua Buah hatiku yang tercinta InsyAllah. isinya kurang lebih begini. ( SMS sebenarnya dalam bahasa jawa) Dari Polsek Bojone goro Plat Nomor mobil Penculik Anak <b>L.......</b>(sudah lupa) Sekedar memancing mungkin ada yang salah ku balas SMS tersebut. Kok polres Bojonegoro Tahu nomormu?( Semenjak Peristiwa <a href="http://sokotuban.blogspot.com/2008/05/sms-teror.html">SMS TEROR</a> yang ku ceritakan dulu itu Nomor hp mantan pacarku di ganti dan tidak sembarangan orang di kasih, termasuk tidak mengisi pulsa Elektrik di sembarang counter penjual pulsa) Jawabnya. INi tadi info dari Janda sebelah rumah.. tadi anak Gambor (Nama sebuah dusun dikampungku) mau di culik di sebelah timur sekolahan SD (" lokasinya memang sepi jarak antar pedukuhan Hampir satu kilo meter terbentang di tengah persawahan dengan jalan ber kelok") sudah dinaikan sepedah motor. anaknya teriak-teriak, ketahuan suaminya kom (tetanggaku) kemudian anak itu dilepaskan. Lalu kubalas " Yang menculik orang berapa?". Dijawab.Gak ngerti Aku cuman dengar dari tetangga, Gak lihat sendiri. Tapi Aku di SMS .......(ponakan istriku) anak Njalin (sebuah kampung di desa sebelah) dan anak Jati (Nama sebuah Desa) yang kabarnya hilang belum ketemu. ku abaikan SMS itu. Dan karena memory hp dah penuh delet aja semua SMS yang keluar maupun masuk, Sampai tadi pagi aku di SMS lagi, Anak Jati yang hilang ketemu dibuang di sungai. Jantung, Hati & Ampelanya hilang.Ditinggali uang satu juta."<i><b>Astaghfirrullah" </b></i>Setengah tidak percaya aku membaca SMS ter sebut "Benarkah...?!?!?!!!" Karena penasaran. maka kubalas dengan pertanyaan. Dibuang dikali mana Ma? Jawabnya Singkat. Gak ngerti. Nah Kan...?(Gak ngerti lagi) semoga saja tidak bener bener kejadian seperti itu. kuteruskan pertanyaanku. Sampean Dikasih Tahu siapa...? Dijawab. <b>.............</b>(Menyebut nama tetanggaku) Jadi penasaran Benar atau tidak ya...? Atau barang kali memang aku yang ketinggalan berita, kulihat situs web radar bojonegoro...? Hasilnya nihil. Gak ada berita tentang penculikan. Ahirnya seperti biasa . Merapal aji pamungkas sun matak aji goggling dengan kata kunci <a href="http://www.google.co.id/search?q=penculikan+soko+tuban&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a"><i><b>penculikan soko tuban</b></i></a> Hasilnya......? silahkan klik kata kunci diatas. pada baris teratas search engine tersebut terpampang ringkasan Berita yang aku cari ("Aku memang sudah ketinggalan Berita") dan setelah masuk Webnya Terdapat berita seperti ini.</div><span style="font-family: verdana; font-size: small;"> </span> <br />
<div style="text-align: justify;"><b>TUBAN</b> – Isu penculikan anak di bawah usia 10 tahun dengan motiv ritual sepekan belakangan beredar luas di wilayah Kabupaten Tuban.</div><div></div><div style="text-align: justify;">Dugaan penculikan guna kepentingan ritual pesugihan, kesaktian termasuk pula untuk tumbal proyek itu, lantaran percobaan penculikan ini tidak diikuti dengan pesan, baik melalui SMS (short massage service) lewat ponsel maupun pesan lainnya, dengan meminta tebusan uang kepada keluarga korban.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tengara penculikan dengan sasaran bocah yang masih duduk di bangku SD tersebut, dikuatkan dari serangkaian upaya merenggut paksa terhadap para anak-anak di Kecamatan Kota Tuban, Semanding, Rengel, Soko, Tambakboyo, Widang, Plumpang, serta beberapa kawasan di Tuban belahan barat seperti Kecamatan Jatirogo, Parengan, Senori dan Kecamatan Kerek yang berada di kawasan PT Semen Gresik (PT SG) pabrik Tuban.<span id="more-6250"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Walau pun belum sempat ada anak-anak yang berhasil dibawa kabur penculik, bukan berarti lantas membuat para orang tua yang ada di Bumi Wali-sebutan lain Kota Tuban- tak mengambil sikap.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Justru situiasi seperti inilah yang harus diwaspadai para orang tua. Kaena bisa jadi isu penculikan terhadap ank-anak itu dihembuskan sendiri oleh komplotan penculik sebagai uaha menciptakan situasi horor di tengah masyarakat,” kata Ketua LSM WAR (Wahana Aspirasi Rakyat) Tuban, Bambang Lukmanto.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Menurut aktifis kemanusiaan, lingkungan dan hukum ini, para orang tua dengan anak-anak yang mauk target penculikan harus lebih ekstra hati-hati terhadap semua orang asing di lingkungan sekolah maupun lingkungan di mana mereka tinggal.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Mengantisipai agar tak membuat situasi semakin horor, saat ini Bambang dengan para relawannya tengah melakukan penelusuran terkait kebenaran isu penculikan tersebut. Dengan begitu, dia berharap segera mendapatkan akurasi data yang digali di lapangan. Termasuk mencari tahu siapa sejatinya yang mengembuskan isu di tengah kecanggihan informasi saat ini, serta motif di sebaliknya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sementara, keheningan pagi awal musim kemarau di Dusun Tawangsari, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, sedikit terusik menyusul muncul kabar adanya usaha penculikan terhadap salah seorang anak usai mengikuti pengumuman kenaikan kelas di SDN Ngadirejo II akhir pekan kemarin.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Keterangan warga, beruntung siswa cewek yang baru saja naik naik ke kelas 4 ini tergolong mujur. Saat berpisah pulang dari rombongan siswa lain pasca pengumunan kenaikan perawan kencur ini dicegat serombongan orang tak dikenal dengan mengendarai Phanter warna silver berplat nomor L.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Masih keterangan warga, semula salah satu dari lima lelaki itu menanyakan rumah kepala desa. Karena mengaku bingung dengan keterangan bocah yang tinggal di bantaran Bengawan Solo, para rombongan yang diduga berasal dari Surabaya berdasar plat nomor kendaraan yang ditumpanginya, berusaha membujuk gadis kelas 4 SD itu naik Phanter menuju rumah kepala desa dengan memberinya sebatang permen coklat jenis Silver Queen.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Namun baru saja rombongan akan beranjak masuk mobil mendadak muncul sejumlah warga yang baru saja pulang dari sawah. Karena curiga, para petani ini berusaha meminta penjelasan akan diajak kemana gadis kecil itu.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kecurigaan warga kian menjadi, karena belum sempat memperoleh jawaban mendadak mobil Phanter yang mengangkut rombongan lelaki berpenampilan flamboyant itu sudah keburu kabur.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Padahal, saat itu sama sekali tak terlintas di benak kami bahwa mereka adalah orang-orang yang diduga akan melakukan penculikan. Informasi itu baru kami dengar dari Pak Kades setelah kami melaporkan kejadian tersebut,” terang sejumlah warga saat rehat makan siang di Dusun Tawangsari.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sayangnya, warga tak sempat menghafal plat nomor kendaraan yang ditumpangi orang-orang mencurigakan itu, karena konsentrasinya hanya menyelamatkan bocah yang baru saja naik kelas 4 tersebut.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Yang ada dalam pikiran kami saat itu bagaimana agar bocah SD ini tak jadi dibawa rombongan orang-orang yang sebelumnya tidak pernah datang ke desa kami. Tapi yang pasti kami tak pernah berpikir bahwa mereka adalah orang-orang jahat,” imbuh warga. sumber (<a href="http://www.maiwanews.com/berita/isu-penculikan-anak-di-bawah-10-tahun-gegerkan-warga/">maiwanews</a>).<br />
<br />
"Terahir Info yang berhasil terhimpun bahwa kabar adanya anak yang dibunuh dibuang di kali dan diambil hati jantung dll serta ditinggali sejumlah uang, di desa Jati Hanya isyu !!!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-19862798521020890022010-06-24T22:46:00.000+07:002010-06-24T22:46:37.129+07:00Gelapkan Semen, Kenek Ditangkap<div style="text-align: justify;">Soko Tuban </div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b></b>- Hilangnya seratus sak semen yang diangkut truk armada PT Varia Usaha (VU) dari cargo PT Semen Gresik (SG) ke sebuah toko bangunan di Bekasi, Jabar, Sabtu (5/6) lalu terungkap. Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengungkap pelakunya Dodik Candra alias Rohani, kenek truk. <br />
<br />
Awalnya, warga Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko ini tak mengakui perbuatannya. Selama diperiksa dia terus beralibi. Terungkapnya kasus tersebut berkat kejelian petugas meruntut perjalanan truk. Setelah mengisi muatan, saat keluar dari cargo PT SG, truk ini disopiri Rokani. Pengemudi sengaja menunggu di kantor PT VU di Desa Karangasem. <br />
<br />
Rupanya, waktu truk ini keluar cargo ada jeda waktu hampir tiga jam untuk tiba di kantor VU. Padahal, untuk tiba di kantor perwakilan perusahaan armada ini hanya butuh 15 menit. Belakangan, terungkap jeda itu dimanfaatkan Rokani menurunkan 100 dari 1.200 sak semen yang diangkut di sebuah gudang kosong di Dusun Bogang, Desa Beji, Jenu. <br />
<br />
Setelah semen diturunkan dan terpal ditutup kembali, dia balik ke kantor perwakilan VU. Selama perjalanan mengirim semen ke Bekasi, Rokani bersikap wajar seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Muatan semen diketahui berkurang setelah dibongkar di Bekasi. Awalnya, PT VU dan pengemudinya tidak curiga kalau Rokani yang menggelapkannya. <br />
<br />
Kapolsek Jenu AKP Murni Kamariyah mengatakan, setelah dapat petunjuk kuat kenek truk yang menggelapkan muatannya, Rokani diinterogasi. Hasil penggelapan dijual pada orang tidak dikenal. Uang hasil penjualan semen diberikan tersangka kepada wanita bernama Nisan Rp 2 juta dan Rp 850 ribu dititipkan Juri warga Desa Beji. <b>(ds/fiq)</b> <a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=166233">Radar Bojonegoro </a></div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-47238041565461592362010-06-08T06:59:00.000+07:002010-06-08T06:59:32.898+07:00Bermalam di Rumah Wanita Ditinggal Suami, Digerebek<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Dua orang berbeda jenis kelamin dan tanpa ikatan nikah yang tinggal serumah di Desa Ponco, Kecamatan Parengan, dinihari kemarin (6/5) digerebek warga desa setempat. Setelah diamankan di balai desa, pasangan itu diserahkan ke Mapolsek Parengan. Pasangan tersebut berinisial Hd, 38, yang tinggal di Surabaya dan It, 30, warga desa setempat. <br />
<br />
Informasi dari petugas di Mapolres Tuban menyebutkan, It sudah lama ditinggal Sm, 42, suaminya bekerja di Batam. Hd bermalam di rumah It sejak Kamis (3/6) malam lalu. Mungkin, karena merasa aman, dia keasyikan bermalam di rumah tersebut. Setelah hari ketiga, Sm dan warga menggerebek. Kabarnya, Sm mendadak pulang setelah diberitahu salah satu warga setempat kalau istrinya tinggal serumah dengan pria lain.<br />
<br />
Kapolsek Parengan AKP Hamdani membenarkan kalau pasangan yang tinggal serumah tersebut diamankan warga dinihari kemarin. Berdasar hasil pemeriksaan, kedua terlapor mengakui tinggal serumah. Namun, keduanya tidur di kamar sendiri-sendiri dan belum ditemukan alat bukti berzina. Menurut Hamdani, berdasar hasil pemeriksaan, Hd terpaksa menginap di rumah It karena Senin hari ini, dia akan melamar sebagai pengemudi di PT Exxon Mobil. ''Berdasar hasil pemeriksaan, hanya malam Hd di rumah It. Kalau siang, dia keluar,'' tutur mantan Kapolsek Rengel ini. <br />
<br />
Menurut Hamdani, kalau dalam penyidikan ditemukan alat bukti yang kuat keduanya berzina, maka kasus tersebut masuk delik aduan. Untuk penyidikannya, harus ada laporan dari salah satu istri atau suami pasangan tersebut. <b>(ds/yan)</b><a href="http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163093">Radar Bojonegoro </a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-16734429199147313862010-05-30T22:26:00.000+07:002010-05-30T22:26:42.384+07:00Tak Terbukti Mencabuli, Juru Kunci Dilepas<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div>Indikasi pencabulan terhadap Dahlia, 30, ibu rumah tangga warga Desa Selogabus, Kecamatan Parengan lemah. Karena tidak memenuhi unsur pidana, Dakhlan, 50, yang sehari sebelumnya diamankan akhirnya dilepas kembali. <br />
<div style="text-align: justify;"><br />
Kasatreskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso mengatakan, berdasar hasil penyidikan, tidak ada satu pun alat bukti yang menguatkan perbuatan cabul sebagaimana dituduhkan terhadap terlapor. Ditegaskan dia, Dakhlan juga tidak bisa dijerat dengan tuduhan pemerkosaan karena tidak ada perlawanan dari Dahlia, pelapor kasus tersebut. Begitu juga dengan tuduhan perzinahan karena tidak ada laporan dari suami atau istri keduanya. <br />
<br />
Dikatakan Budi, dalam penyidikan kasus tersebut, anggotanya sudah memintai keterangan sejumlah saksi. Namun, keterangan para saksi tersebut sangat lemah untuk menyidik perkara tersebut. ''Karena tidak memenuhi unsur, penyidikan kita hentikan,'' tandas mantan Kaurbinops Reskrim Polres Tuban ini.<br />
<br />
Sementara itu, Kapolsek Parengan AKP Hamdani mengatakan, sebelum melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tuban, Dahlia datang ke Mapolsek Parengan untuk mengadukan kasus yang sama. Karena dalam penyidikan perkara tersebut anggotanya tidak menemukan unsur pidananya, ibu satu anak tersebut mengusung kasus yang sama ke mapolres.<b>(ds/wid)</b><a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=161445">Radar Bojonegoro </a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-16907938422865863812010-05-28T10:35:00.001+07:002010-05-28T10:38:23.421+07:00Diajak Lelaku Spiritual, Pemilik Warung Disetubuhi<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"><b>TUBAN</b> - Kasus asusila kembali terjadi di Tuban. Kali ini korbannya, Dahlia, 30, warga Desa, Kecamatan Parengan. Ibu berputra satu itu mengaku dipaksa berhubungan intim dengan Dakhlan, 50, juru kunci makam Karangkali di Desa Mentoro, Kecamatan Soko. <br />
<br />
Perbuatan asusila tersebut terjadi di rumahnya Desa Selogabus, Kecamatan Parengan Senin (17/5) lalu sekitar pukul 23.00 saat Dahlia diajak tersangka melakukan prosesi spiritual. Lelaku tersebut terkait permintaan korban agar warungnya laris. <br />
<br />
Meski perbuatan tersebut berlangsung lebih dari satu pekan, kasus ini baru kemarin (27/5) dilaporkan Dahlia ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tuban. Setelah menerima laporan, polisi lalu meringkus Dakhlan di kompleks makam Karangkali. <br />
<br />
Dahlia kepada wartawan koran ini menuturkan, awalnya dia diguyur dengan tiga air gayung di kamar mandinya. Saat itu, wanita berambut lurus ini mengenakan daster. Setelah diguyur air, Dahlia ditinggalkan tersangka untuk ganti baju. Saat korban melepas baju, Dakhlan masuk kamar mandi dan memaksa untuk berhubungan intim. ''Kalau mau melayani, warung saya akan laris,'' kata dia. <br />
<br />
Sebaliknya, kalau menolak, maka seluruh anggota keluarganya akan dibunuh. Menurut Dahlia, sebelum tersangka ke rumahnya untuk mengajak prosesi spiritual, paginya dia mendatangi makam Karangkali. Setelah menyampaikan hajatnya untuk meminta pelarisan warungnya, korban dimintai uang Rp 240 ribu untuk biaya lelaku spiritual. <br />
<br />
Dakhlan yang dikonfirmasi sebelum diperiksa menampik tuduhan tersebut. Dia mengakui, dirinya berhubungan badan dengan Dahlia sesaat setelah prosesi spiritual tersebut. Menurut juru kunci ini, hubungan badan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan. <br />
<br />
Setelah itu, keduanya mengulangi lagi perbuatan tersebut dua kali di tempat lain. Dakhlan juga membantah keperluan Dahlia datang untuk pelarisan. ''Yang benar, dia memiliki hajat agar suaminya yang sebulan minggat kembali pulang,'' tutur dia. <br />
<br />
Kasatreskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso mengatakan, setelah menerima laporan, penyidiknya memeriksa pelapor dan terlapor. Juga sejumlah saksi. Menurut dia, seluruh keterangan tersebut akan dipelajari untuk menentukan apakah ada unsur pidananya. ''Kalau memenuhi unsur ya kita sidik,'' kata dia. <b>(ds/yan)</b><a href="http://www.blogger.com/goog_2092198850">Radar Bojonegoro </a> <br />
<div style="clear: both; text-align: justify;"></div><div></div><div style="height: 10px; text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="tglgray" style="margin-left: 10px; margin-right: 10px; text-align: justify;"><a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=161082"><br />
</a> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-82445404283853673252010-05-21T17:22:00.000+07:002010-05-21T17:22:37.046+07:00Digerebek Pos Kamling Arena Judi<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Gabungan Unit I dan Opsnal II Satreskrim Polres Tuban Rabu (19/5) sekitar 23.00 menggerebek sebuah pos kamling di Desa Klumpit, Kecamatan Soko yang dijadikan arena judi. Dalam penggerebekan tersebut, polisi hanya berhasil membekuk dua penjudinya. Mereka adalah Munadrip, 48, dan Tikno, 27, keduanya warga desa setempat. Sementara empat penjudi lain kabur. Sebagai barang bukti, polisi mengamankan 1 set kartu remi dan uang taruhan Rp 169 ribu. Kasatreskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso mengatakan, menjelang dini hari itu, di pos kamling tersebut dihelat dua arena judi remi. Satu dihelat di dalam pos. Satu arena lain di luar pos dengan menggelar karung. Dikatakan Budi, dengan menurunkan sepuluh personel gabungan, satuannya berharap bisa membekuk seluruh penjudi yang menjadikan pos kamling sebagai ajang permainan mengadu untung tersebut. Selain memperbanyak personel yang diturunkan, strategi menggerebek arena judi tersebut juga dimaksimalkan. Diterangkan Budi, unit gabungan tersebut dibagi dalam tiga kelompok yang dipencar untuk mendekati pos kamling dari tiga arah mata angin. ''Sesaat sebelum mendekati sasaran, para penjudi kabur,'' tandas dia. Ditegaskan Budi, di tengah kegelapan malam tersebut, anggotanya terlibat kejar-kejaran dengan para penjudi yang semburat<b>.(ds)</b><a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=159644">Radar Bojonegoro</a></div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-29418291613314132532010-05-21T00:49:00.000+07:002010-05-21T00:49:33.297+07:00Banjir di Tuban Mulai Surut<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Banjir yang sempat menggenangi sejumlah desa di Tuban mulai surut. Saat ini air Bengawan Solo sudah menurun. </div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
Meski surut namun hingga kemarin (19/5), tinggal dua desa yang masih terendam air banjir. Yakni, Desa Ngadirejo dan Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel. Meski masih ada air, namun sudah tak lagi masuk pemukiman warga. Air hanya merendam sebagian jalan poros desa. Itupun ketinggianya hanya sekitar mata kaki orang dewasa. ''Kondisinya saat ini sudah surut,'' kata Camat Rengel, Tadjudin Tebyo kepada Radar Bojonegoro kemarin sore. <br />
<br />
Sementara itu sejumlah desa lainnya sudah tak terendam lagi. Antara lain Desa Patihan, (Kecamatan Widang) dan Desa Sandingrowo, Desa Mojoagung, Glagahsari (Kecamatan Soko). Tak hanya itu, Desa Kebomelati, Kecamatan Plumpang juga sudah tak tergenang lagi. <b>(zak/nas)<a href="http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=159441">Radar Bojonegoro</a></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-26998148455654402102010-05-19T22:36:00.000+07:002010-05-19T22:36:46.935+07:00Lima Desa Masih Tergenang Banjir<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Hingga kemarin (19/5) banjir masih menghantui lima desa di tiga kecamatan. Yakni, Desa Patihan, Kecamatan Widang; Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel; serta Desa Sandingrowo, Mojoagung, dan Glagahsari, Kecamatan Soko.</div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
Sebab, debit air Bengawaan Solo belum ada penurunan yang siginifikan. <br />
<br />
Di Desa Patihan, misalnya, sepanjang jalan poros desa setempat masih terendam banjir dengan ketinggian 10-30 cm. Di Desa Ngadirejo, ketinggian air juga masih sama dengan hari sebelumnya. Yakni, sebagian jalan poros desa setempat tergenang air dengan ketinggian sekitar 50 cm. Hal sama juga terjadi di Desa Glagahsari. <br />
<br />
Sedangkan di Desa Sandingrowo, banjir juga masih merendam desa setempat dengan <br />
<br />
ketinggian 30 cm. Ada sekitar 10 rumah dan 25 hektare (ha) sawah yang terendam. Dan di Desa Mojoagung, ketinggian air sekitar 30 cm, dan menggenangi sekitar 40 ha sawah dan sekitar 500 meter jalan poros. "Yang jelas (banjir) relatif sudah turun, tetapi masih stabil seperti hari kemarin (Senin, 17/5)," ungkap Kasi Perlindungan Masyarakat Bakesbangpollinmas Tuban, Saefudin, saat dihubungi via ponselnya. Sejauh ini, lanjut dia, penanganan banjir masih ditangani pihak kecamatan. <br />
<br />
Sementara itu, Desa Kebomelati, Kecamatan Plumpang juga mulai terendam banjir. Jalan poros desa sepanjang 500 meter (m) terendam dengan kentinggian 50-70 cm. Desa tersebut jaraknya dekat dengan Bengawan Solo. "Namun belum ada rumah yang terendam," tegas Saiful, warga setempat. <b>(zak/fiq)</b><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/goog_1586764099">Radar Bojonegoro </a></div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-78433930544343197932010-05-18T22:27:00.000+07:002010-05-19T22:34:18.144+07:00Banjir Meluas di Empat Kecamatan<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Banjir dua hari akibat luapan Bengawan Solo, mulai Senin (17/5) hingga Selasa (18/5), meluas di empat kecamatan di Kabupaten Tuban. Daerah yang tergenang banjir kemungkinan akan lama surut mengingat berada di tanah cekungan dan belum ada tanggul di pinggir Bengawan Solo.</div><div style="text-align: justify;">Kecamatan yang digenangi air, yaitu Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Kecamatan Rengel dan Soko tercatat paling parah terendam banjir karena beberapa desa posisinya tepat di bantaran Bengawan Solo. Kondisi itu diperparah dengan belum adanya tanggul, sehingga air mudah masuk rumah dan areal persawahan.</div><div style="text-align: justify;">Sumber : <strong>SUJATMIKO(</strong><a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/05/18/brk,20100518-248629,id.html"><span style="color: #666666;"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span></a><strong>)</strong> </div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-28872691981432523832010-05-14T22:43:00.000+07:002010-05-14T22:43:16.258+07:00Curi Motor Karena Sakit Hati<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Pencurian motor Honda Supra X S 6503 HH di teras rumah Marsidin, warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko pada Rabu (5/5) malam dilatarbelakangi masalah keluarga. Berdasar hasil penyelidikan, pelaku pencurian adalah Anik Handayani, 30, keponakan korban dan suaminya Basir, 30. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
Kapolsek Soko AKP Nur Asyik mengatakan, keberhasilan mengungkap kasus itu berkat kejelian polisi atas alibi pasangan suami-istri (pasutri) yang juga warga desa setempat itu. Berdasar hasil pemeriksaan, saat pencurian, keduanya mengaku tidak berada di desa setempat. Pengakuan yang sama juga disampaikan kepada korban. <br />
<br />
Dari hasil pengembangan penyelidikan, lanjut dia, anggotanya mendapat petunjuk kuat bahwa pasutri tersebut terlihat di teras rumah korban sesaat sebelum motor hilang. Dari petunjuk inilah, polisi kemudian memeriksa Basir dan Anik. "Setelah kita interogasi, mereka akhirnya mengaku," tegas Nur Asyik. Berdasar hasil pemeriksaan, motif pencurian tersebut karena kedua pelaku sakit hati dengan korban.<br />
<br />
Saat kejadian sekitar pukul 22.00, Marsidin terlelap tidur di kamar. Pasutri ini dengan mudah menggondol motor karena kuncinya tergantung pada lubang kunci. Untuk menghilangkan jejak, motor curian ini dikendarai Basir menuju Plumpang. Sementara Anik yang mengendarai motornya sendiri membuntuti. Motor itu kemudian dititipkan di sebuah warung di Plumpang. <br />
<br />
Setelah menitipkan motor hasil curian tersebut, pasutri ini balik ke desanya. Kepada Marsidin, kedua pelaku kemudian menskenario cerita bahwa seolah-olah mereka tidak berada di desanya saat pencurian motor berlangsung. <b>(ds/fiq)</b><a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=158330">Radar Bojonegoro </a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-62446209218600684352010-05-13T20:05:00.000+07:002010-05-13T20:05:14.176+07:00Mengaku Bujang, Bapak Satu Anak Cabuli Siswi SMA<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>TUBAN</b> - Mengaku masih bujangan, M. Yulianto, 25, warga Desa Cekalan, Kecamatan Soko berhasil memerdayai siswi salah satu SMA di Tuban. Bapak beranak satu itu mencabuli Bunga, 17, (bukan nama sebenarnya), di hutan Mangrove, Desa/Kecamatan Jenu Selasa (11/5) siang lalu.<br />
<br />
Untuk memertanggungjawabkan perbuatan bejatnya, tersangka kemarin (12/5) ditahan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) yang dikomando Kanit Ipda Gufron. Sebagai barang bukti, petugas menyita motor S 5897 HO yang digunakan tersangka untuk melakukan tindakan biadab tersebut.<br />
<br />
Kasatreskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso ketika dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30. Siang itu, tersangka janjian dengan korban yang dikenalnya sejak empat bulan lalu. Dengan mengendarai motor, tersangka mengajak korban menuju hutan Mangrove di Desa/Kecamatan Jenu. Sesampai di lokasi yang berada di tepi pantai Tuban itu, tersangka mendudukkan korban di atas jok bagian depan. Dia lalu melancarkan rayuan untuk membujuk korban. Salah satunya, mengaku masih bujangan.<br />
<br />
''Sebenarnya korban sudah berusaha menolaknya, namun tersangka membujuk akan mengawininya,'' tutur Budi. <br />
<br />
Namun, pencabulan yang dilakukan tersangka diketahui warga sekitar lokasi. ''Kemudian (tersangka dan korban) dibawa ke balai desa dan dilaporkan ke petugas. Orang tua yang tidak terima langsung melaporkan pencabulan ini,'' jelas Budi.<br />
<br />
Menurut dia, untuk memertanggungjawabkan perbuatannya itu, tersangka langsung ditahan. <b>(zak/yan)</b><a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=158151">Radar Bojonegoro </a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-66632410489155006822010-05-06T23:19:00.000+07:002010-05-06T23:19:23.509+07:00Kambing Berlafadz Allah<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Seekor kambing jawa milik Subarjo, warga Dusun/Desa Mojomalang berbeda dengan kambing lainnya. Pasalnya, dikambing berwarna hitam bertanduk ini muncul lafadz mirip Allah. Lafadz berwaran puth itu berada diperut bagain kanan kambing. </div><br />
Subarjo ketika ditemu dirumahnya mengatakan, lafadz itu muncul sejak lima tahun yang lalu. Yakni, saat kambing betina ini lahir. ''Saat itu sudah muncul, tapi belum begitu kelihatan,'' kata dia kemarin (5/5). Namun, lama kelamaan, bulu berwarna putih itu bernetuk lafadz Allah. ''Ya nggak tahu kok bisa seperti ini,'' terangnya. <br />
<br />
Dikatakan dia, kambing betina yang muncul lafadz Allah ini sejak lima tahun lalu memiliki 13 kambing. ''Ya sering meteng, sekarang aja masih meteng,'' jelasnya. Dia menjelaskan, sebelumnya tidak ada firasat apapun. Namun, hanya mimpi sholat di Masjid. Selanjutnya, Subarjo tidak akan menjual kambing aneh ini, meski ada yang menawar dengan harga mahal. <b>(zak)<a href="http://www.blogger.com/goog_1400550517"> </a></b><a href="http://www.blogger.com/goog_1400550517">Radar Bojonegoro</a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-48467826854388336622010-04-05T20:05:00.003+07:002010-04-08T21:03:35.471+07:00Tabrak Pelajar Hingga Tewas, Bus Mutiara Dirusak Massa<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;">Bus Mutiara Indah dirusak kemudian diterbalikan oleh warga di tepi jalan Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (5/4), setelah menabrak siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Soko hingga tewas. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Peristiwa juga mengakibatkan korban lainnya luka parah. Sementara itu, sopir bus melarikan diri dan kini berada di kantor Kepolisian Resor (Polres) Tuban. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hingga saat ini, ratusan warga setempat masih memadati lokasi, sehingga membuat arus lalulintas di jalur provinsi itu tersebdat. Sebab, pihak aparat masih berusaha mengevakuasi bus dari pinggir jalan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, mulanya sekitar pukul 12.00 WIB bus </div><div style="text-align: justify;">Mutiara Indah bernomor polisi S 7179 UE yang dikemudikan Sukar, 55, melaju dengan kencang dari arah selatan menuju ke Tuban. Saat itu, bus sedang berkejar-kejaran dengan bus Cendana yang tidak diketahui nomor polisinya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun, saat melintas di lokasi kejadian, dari arah berlawanan muncul sepeda motor S 5757 GD yang dikemudikan Imam Salafudin, 13, warga Desa Mojoagung, Kecamatan Soko, berboncengan </div><div style="text-align: justify;">dengan Dewi Putri Nindiya, 13, warga Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena tidak menguasai laju kendaraan, bus Mutiara Indah yang dikemudikan warga Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, itu akhirnya menabrak sepeda motor kedua remaja tersebut. Akibat kejadian tersebut, Imam meninggal di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kepala. Sedangkan Dwi mengalami luka. Korban langsung dibawa ke puskesmas Kecamatan Soko. Sumber : <a href="http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/05/133957/125/101/Tabrak-Pelajar-Hingga-Tewas-Bus-Mutiara-Dirusak-Massa">mediaindonesia</a>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(<span style="color: blue;">Dari sumber lain</span>) </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="height: 10px; text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>Ugal-ugalan, Tabrak Pelajar, Satu Tewas Bus diamuk Warga</b></span> <br />
</div><div style="text-align: justify;"> Kecelakaan hebat yang menewaskan pelajar berbuntut aksi kekerasan warga. Sebab warga Dusun Warang Desa Sumurcinde Kecamatan Soko, Tuban marah dengan merusak bus Mutiara Indah Murni nopol S 7179 UE, kemarin sekitar pukul 12.00 wib. Kecelakaan ini terjadi tepat di depan makam Islam Desa Sumurcinde.<br />
<br />
Kemarahan warga dipicu atas kecelakaan antara bus Mutiara Indah dengan Supra X 125 nopol S 5757 GD yang dikendarai oleh Imam Salafuddin, 17, pelajar kelas tiga SMAN 1 Soko, Tuban. Sebab pelajar asal Desa Mojoagung Kecamatan Soko, tewas di lokasi kejadian setelah tertabrak bus dari arah selatan tersebut. <br />
<br />
Imam Salafuddin tewas setelah terlindas bus. Saat ditemukan, korban masih memakai seragam sekolah tersebut mengalami luka di bagian kepala. Sebab saat ditemukan korban berada di bawah bus bagian belakang. Akibatnya, motor merah kombinasi hitam ini ringsek. <br />
<br />
Namun Dwi Putri Nindia, teman korban yang dibonceng selamat dari maut. Sebab melompat saat bus jurusan Bojonegoro-Tuban tersebut hendak menabrak korban yang mengendarai Supra X 125 nopol S 5757 GD.<br />
<br />
Mengetahui korban tewas mengenaskan, selanjutnya warga mengevakuasinya. Dan dibawa menggunakan mobil patroli menuju ke UGD Puskesmas Soko. Melihat korban tewas, memicu warga setempat jengkel. Akibatnya ratusan warga mendatangi ke lokasi dan mengamuk bus Mutiara Indah Murni tersebut.<br />
<br />
Pantauan di lapangan, warga merusak bus menggunakan pentungan kayu. Serta bebatuan yang dilemparkan ke arah bus tersebut. akibatnya, semua kaca pecah, dan tubuh bus ringsek. Kemarahan semakin menjadi, dengan menggulingkan bus tersebut secara bersama-sama.<br />
<br />
Bahkan kedatangan puluhan aparat kepolisian, tidak membuat warga gentar. Dihadapan aparat kepolisian warga terus merusak bus tersebut. Melihat warga semakin brutal, aparat kepolisian pun menenangkan warga setempat. Bahkan dengan terpaksa mengusir warga mendekat bus.<br />
<br />
Hingga pukul 13.30 wib, di lokasi kejadian masih dipadati warga setempat. Sementara sopir bus Sukar, 55, warga Desa Tegalagung Kecamatan Semanding, Tuban diamankan petugas. Selanjutnya dibawa oleh aparat kepolisian menuju Mapolres Tuban. <br />
<br />
Siswo warga setempat mengungkapkan kejadian ini berawal saat bus Mutiara Indah Murni ugal-ugalan dari arah selatan. Sebab bus nopol S 7179 UE ini saling balapan dengan bus Cendana. Kedua bus tersebut merupakan jurusan kota toak. Bus Mutiara Indah Murni yang dikemudikan Supar hendak menyalip.<br />
<br />
Akibatnya dengan memakan jalan, dan melebihi pembatas Sukar terus menggenjot laju. Namun dari arah berlawanan terdapat korban yang mengendarai Supra X 125 bersama dengan Dwi Putri Nindia. Karena jarak sudah dekat, akibatnya tabrakan pun tidak dapat dihindarkan. Sementara rekan korban berhasil melompat sebelum kejadian tersebut.<br />
<br />
''Saling balapan antara dua bus tersebut," katanya kepada sejumlah wartawan saat dilokasi kejadian.<br />
<br />
Informasi di lapangan, warga marah sebab acapkali bus jurusan Tuban tersebut kerap balapan. Termasuk seakan-akan bus berkuasan saat berada di jalan selebar sekitar enam meter ini. Kebanyakan warga menganggap kejadian ini menjadi peringatan agar bus tidak balapan saat dijalan.<br />
<br />
Kapolsek Soko AKP Noor Asyik mengungkapkan tersangka saat ini diamankan di Mapolres Tuban untuk menjalani pemeriksaan. Namun pihaknya tidak mengetahui keberadaan kernet maupun jumlah penumpang. Sebab saat aparat mendatangi ke lokasi, warga sudah banyak. ''Sopir bus dijadikan sebagai tersangka," katanya kepada Radar Bojonegoro, kemarin. <br />
<br />
Informasi dari rekan SMAN 1 Soko, korban saat itu sudah pulang dari sekolah. Sebab korban kelas tiga SMA ini sebelumnya mengikuti ujian praktek di sekolah. <b>(rij) </b><a href="http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=151497">Radar Bojonegoro</a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-74262570371197623532010-03-16T20:59:00.000+07:002010-03-16T20:59:51.334+07:00JOB PPEJ Wajib Bertanggungjawab<div style="text-align: justify;">Soko Tuban<b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>TUBAN</b>-Usulan relokasi SDN Rahayu, Kecamatan Soko karena terkena dampak flare pit pengeboran minyak Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) memantik perhatian serius anggota DPRD Tuban. Komisi C yang membidangi masalah ini mengagendakan inpeksi mendadak (sidak) di Mudi. </div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
''Kita nggak akan hearing, namun kita akan kesana menanyakan kesanggupan JOB P-PEJ terjadap usulan relokasi itu,'' kata wakil ketua komisi C DPRD, Muhammad Musa ketika dikonfirmasi kemarin (15/3). Sebab, munculnya usulan ini karena dampak dari produksi itu. ''Petrochina wajib bertanggung jawab,'' tegas politisi asal Partai Golkar ini. <br />
<br />
Ketua KTNA Tuban ini menambahkan, permasalahan ini harus segera terselesaikan, sehingga tidak muncul gejolak yang ada. <br />
<br />
Diberitakan, warga Desa Rahayu menuntut agar SDN setempat direlokasi. Sebab, aktivitas belajar mengajar terganggu dengan flare pit milik JOB P-PEJ yang jaraknya tidak jauh dari pusat flare pit. <b>(zak)</b> <a href="http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148138">Radar Bojonegoro </a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-57578765210745479782010-03-12T20:28:00.000+07:002010-04-08T20:33:46.856+07:00Motor Vs Motor, 1 Tewas di Jalan<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: tahoma; font-size-adjust: none; font-size: 10px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span> </div><div style="text-align: justify;"><b>Bojonegoro </b>- Kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan terjadi di jalan Munginsidi, Desa Pacul, Kecamatan Kota Bojonegoro.<br />
<br />
Akibat kecelakaan tersebut, seorang penumpang motor tewas seketika dan penumpang motor lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.<br />
<br />
Informasi yang diperoleh beritajatim.com di lapangan, Jumat (12/3/2010) menyebutkan, dua motor dari arah berlawanan bertabrakan karena jarak yang cukup dekat.<br />
<br />
Sejumlah saksi mata menyebutkan, kecelakaan berawal saat Lamidi (68) warga Desa Pandan Agung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, yang mengendarai motor Honda Grand nopol S 4047 H melaju dari arah utara dengan kecepatan sedang.<br />
<br />
Sesampai di lokasi kejadian, korban bermaksud mendahului sepeda pancal. Tapi nahas, dia mengambil haluan terlalu ke kanan dan melampaui marka jalan.<br />
<br />
Secara bersamaan dari arah berlawanan muncul motor Smash nopol S 4714 CF yang dikendarai Renita, warga Pacul. <br />
<br />
Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan. Hingga kedua pengendara motor jatuh tersungkur ke aspal jalan. Beberapa warga yang mengetahui kejadian itu langsung berusaha menolong keduanya dan melarikan ke rumah sakit.<br />
<br />
Kanit Laka Satlantas Polres Bojonegoro, Iptu Ismawati menjelaskan, korban meninggal setelah mengalami luka yang cukup parah di beberapa bagian tubuhnya.<br />
<br />
Lamidi sempat akan dilarikan ke RS Muna Anggita Jl Ahmad Yani, tetapi ia telah meninggal dunia karena luka yang cukup parah. "Sementara itu Renita masih hidup dan dirawat di RSUD Sososodoro Djatikoesoemo," tegas Ismawati.<b>[dul/ted]</b><a href="http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2010-03-12/58952"><b>(beritajatim.com)</b></a>Reporter : Abdul Qohar </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-76679523378043500352010-03-11T20:41:00.000+07:002010-03-11T20:41:08.233+07:00Warga Rahayu Keluhkan Dampak Pengeboran<div style="text-align: justify;">Soko Tuban</div><div style="text-align: justify;"><b></b></div><div style="text-align: justify;"><b></b> Pengeboran minyak Mudi, di Desa Rahayu, Kecamatan Soko yang dikelola Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB-PPEJ) tidak hanya 'mengganggu' aktivitas sekolah di desa setempat. Namun, produksi pertanian di sekitar lokasi pengeboran juga tak bisa maksimal. </div><div style="text-align: justify;"><br />
<span>Kepala Desa Rahayu Imam Lughuzali ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Apalagi ketika ada enam titik flare yang dioperasionalkan oleh JOB-PPEJ. Menurut dia, sekarang ada sekitar 5 hektare (ha) sawah yang terkena dampak. Antara lain, tidak bisa lagi bercocok tanam palawija. Padahal, sebelum pengeboran ini beroperasi, warga masih bisa menanam palawija. ''Masalah ini yang sampai saat ini belum ada solusinya,'' kata dia. </span> <br />
<br />
<span>Sehingga, lahan pertanian di sekitar pengeboran minyak itu sekarang hanya ditanami padi. Meski demikian, tanaman padi itu masih ada dampaknya. Yakni, umur tanam semakin lama dan hasil produksi menurun. Menurut Imam, jika normal umur tanaman padi sekitar 99 hari. Namun, padi yang berada di dekat lokasi pengeboran rata-rata baru panen setelah berumur 125 hari. ''Untuk produksinya kini hanya 3 ton per hektare. Padahal, sebelumnya sampai 5 hektare. Setiap tahun kini juga hanya bisa panen sekali, padahal biasanya bisa (panen) tiga kali,'' tuturnya. </span> <br />
<br />
<span>Dia mengakui, pihak JOB-PPEJ sudah memberikan bantuan terkait kerugian tersebut. ''Namun, kata banyak petani, bantuan itu kurang sesuai dengan apa yang dihasilkan ketika panen normal,'' terangnya.</span> <br />
<br />
Humas JOB-PPEJ Catur Susilo ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tetap memerhatikan masalah lahan pertanian warga tersebut. ''Dan itu melalui mekanisme dan perlu kajian-kajian terus. Yang jelas kami cari jalan keluarnya,'' tegas dia. <br />
<br />
Dia mengatakan, selama ini pihaknya telah memberikan perhatian bagi warga sekitar. Baik itu berupa bantuan sembako maupun kompensasi lainya. Bantuan sembako yang diberikan senilai Rp 300-500 ribu per KK terhitung mulai Oktober 2009. Sementara untuk biaya kompensasi, lanjut dia, terhitung Oktober lalu juga telah diberikan senilai Rp 162 juta per bulan atau kisaran Rp 400-500 ribu setiap KK. ''Untuk siswa sekolah juga sudah kami perhatikan,'' tambahnya. <b>(zak)</b><a href="http://www.blogger.com/goog_1268314438312">Radar Bojonegoro<b> </b></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-807539318309561328.post-76336829046630128282010-03-11T20:38:00.000+07:002010-03-11T20:38:58.010+07:00Curi High Heels, Waria Diamankan<div style="text-align: justify;">Soko Tuban<b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>BOJONEGORO</b> - Dimas alias Cindy, 28, seorang waria asal Kecamatan Suko, Tuban pada Selasa (9/3) lalu sekitar pukul 21.00 nyaris menjadi bulan-bulanan warga di Jalan Pemuda Bojonegoro. Gara-garanya, dia tepergok mencuri sepasang <i>high heels</i> (sepatu hak tinggi) di sebuah toko di jalan setempat.</div><div style="height: 10px; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
Menurut keterangan Kapolsek Kapas AKP Tabitha Reisley, agar tidak terjadi amuk massa, pelaku langsung diamankan di mapolsek setempat. Dia menjelaskan, waria yang kos di Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro itu bermaksud membeli kaus. Penjaga toko yang bernama Candra, lalu mengawasi gerak-gerik pelaku. Sebab, Cindy dicurigai sering mencuri.<br />
<br />
Ketika pelaku hendak keluar, dia dicegat. Cindy dicurigai membawa sepatu yang diletakkan di balik kaus yang baru dibelinya. ''Rupanya ada salah satu orang yang mengenali pelaku, sehingga karena sudah terlalu sering melakukan pencurian, pelaku diamankan,'' tutur perempuan asal Ambon itu kepada wartawan koran ini kemarin (10/3).<br />
<br />
Dia menambahkan, pelaku pernah bekerja di sebuah salon di Kecamatan Kota Bojonegoro. Karena diduga sering mencuri, dia akhirnya dikeluarkan dari salon tempatnya bekerja itu. <b>(tis)</b><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=147372">Radar Bojonegoro </a></div><div style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div> </div></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="blogger-post-footer">Canggih</div>SOKO TUBANhttp://www.blogger.com/profile/09286799705245415437noreply@blogger.com