Kenangan Tahun lalu
Soko Tuban
Sesuai judulnya posting kali ini adalah untuk memuat berita yang sudah kedaluarsa atau tepatnya 20/10/2010. Sebenernya wong soko sendiri, ikut menyaksikan peristiwanya. tapi karena lagi punya kesibukan lain wong soko gak sempat meng explor kejadianya. Namun kebetulan wong soko punya simpanan sebagian foto dari berita ini. yang di ambil dibawah terik matahari jalan sunan kalijaga.tepatnya disebelah timur SMPN 3 Tuban. Berikut adalah Foto kenangan tersebut.
Berikut adalah Copas berita dari tetangga sebelah : http://wirosableng810.blogspot.com/
KAB.TUBAN-Mahasiswa Tuban Tuntut SBY-Boediono Mundur
Puluhan Aktivis mahasiswa gabungan, dari PMII, GMNI, dan LMND Tuban, mengelar aksi unjuk rasa memperingati setahun pemerintahan SBY-Boediono, Rabu (20/10/2010).
Dalam aksinya Masa menuntut SbY-Boediono supaya turun dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.
Massa yang mengatasnamakan sebagai masyarakat peduli kemiskinan itu, memulai aksinya dari jalan Dr Wahiddin Sudiro Husodo, dengan sasaran utama gedung DPRD Tuban, dengan berjalan kaki.
Para aktivis yang berjumlah sedikitnya 25 mahasiswa itu, menuding jika pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono dinilai gagal. Karena selama setahun menjadi pemimpin tak ada perubahan yang berarti bagi rakyat miskin di indonesia.
"Salah satu contoh, pendidikan di indonesia ini masih mahal, dan rakyat miskin banyak yang tidak bisa sekolah," teriak korlap aksi dalam demo tersebut.
Disetiap jalan yang mereka lalui untuk menuju gedung DPRD Tuban, termasuk jalan Pramuka, massa terus berorasi dan mengecam pemerinthan SBY-Boediono yang selama ini tidak mampu untuk mensejahterakan bagi para petani, dan masyarakat miskin lainnya.
"Negara kita adalah negara agraris, mengapa para petani di negara kita masih pada miskin?, ini adalah bukti kebobrokan SBY," teriak Jabran salah satu peserta demo."Turunkan SBY, turunkan SBY," tambahnya.
Rute yang dilalu oleh para pemdemo itu mulai dari jalan Dr Wahiddin Sudiro Husodo, Pramuka, jalan Sunan Kalijogo, dan kemudian menuju Gedung DPRD yang berada di jalan Teuku Umar.
Sebelum masuk ke gedung DPRD Tuban, tepat di bundaran patung jalan Teuku Umar, massa sempat melakukan aksi duduk ditengah jalan. Hingga kendaraan yang dari arah surabaya menuju semarang terpaksa dialihkan melalui jalan Letda Sucipto, untuk menghidari kemacetan.
Aksi blokir jalur pantura itu dilakukan oleh para mahasiswa sekitar sepuluh menit, kemudian massapun langsung masuk kehalaman gedung DPRD Tuban.
Setelah digedung DPRD Tuban, massa langsung di temui oleh anggota farksi PKB, dan fraksi PDIP. Para mahasiswa itu meminta sikap anggota DPRD Tuban tetang pemerintahan SBY selama satu tahun ini.
Selain itu massa juga meminta tanda tangan atas nama Anggota DPRD Tuban, supaya menandatangi surat penyataan bahwa SBY harus mundur.
"Kami mengharapkan supaya perwakilan dari anggota dewan supaya menandatangi surat pernyataan tidak percaya pada presiden, dan menutut supaya SBY mundur," ujar Hendri Kurniawan yang sebagai Humas dalam aksi tersebut.
Dalam pertemuan tersebut Sa'dun Na'im, dan Karjo, perwaklian dari DPRD Tuban meyatakan jika dirinya mendukung jika pemerinatahn SBY-Budiono dalam menjabat selama setahun ini gagal.
"Ya kami mengakui jika selama setahun ini SBY-Budiono telah mendapatkan rapor merah," jelas Sa'dun didepan para masa.
"Kami juga bersedia untuk menandatangani surat supaya SBY untuk mundur, tapi ini atas nama fraksi bukan atas nama DPRD Tuban," tambah Sa'dun Na'im dalam pertemuan itu.
Surat yang telah di tandatangi oleh Sa'dun Na'im itu akhirnya langsung dikirimkan melalui Fax ke DPR pusat. Namun sebelum membubarkan diri para mahasiswa itu terlebih dulu membakar poster yang berisis kecaman terhadap pemerintahan SBY-Boediono, sebagai bukti kekecewaan mereka