bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Sabtu, 05 September 2009

Mau Ngajar, Guru Bunuh Diri di Sekolah

Soko Tuban
Ini adalah berita tentang pak Guru dari sumber lain
- Surya
- Seorang guru ditemukan tewas di lingkungan sekolahan, Kamis (3/9). Adalah Sri Cahyono Efendi, 58, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bangunrejo I, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi lehernya menggantung di kantin sekolahan sekitar pukul 06.30 WIB. Saat ditemukan, Efendi masih dalam kondisi berseragam dinas PNS (pegawai negeri sipil) lengkap.

Dugaan sementara, guru yang tinggal di Dusun Keplak, Desa Sukosari, Kecamatan Soko, Tuban ini nekat mengahiri hidupnya karena tekanan ekonomi keluarga. Lantaran tidak kuat menahan beban yang dialaminya, bapak empat anak ini nekat mengahiri hidupnya dengan cara mengaitkan tali rafia warna abu-abu di puntu kantin yang berada di pojok utara sekolahan tersebut dengan lehernya sampai ia tewas.

Orang pertama yang mengetahui kejadian ini adalah Kaswafi, 34, penjaga
sekolah. Saat itu, ia sedang membersihkan lingkungan sekolah seperti kebiasaan sehari-hari yang dilakoninya. Saat akan membersihkan kantin, ia tercengang ketika melihat tubuh Efendi tergantung di pintu kantin dan sudah tidak bernyawa. “Saat pertama saya temukan, pak Efendi sudah meninggal dunia,” katanya.

Ketika itu, menurutnya, korban masih dalam keadaan berseragam dinas warna coklat lengkap. Termasuk ponselnya yang berada di saku celana juga masih aktif. Termasuk sepeda motor korban juga masih utuh terparkir dengan rapi di salah satu ruang
kelas di gedung sekolah yang menghadap ke selatan tersebut. “Saya sempat tertegun karena kaget. Setelah itu saya langsung melaporkan kejadian ini ke kepala sekolah dan guru-guru yang lain,” sambungnya.

Dikisahkanya, ketika pertama kali ditemukan itu posisi jenazah memang mengantung di pintu kantin menghadap ke arah utara dengan tergantung di pintu kantin sekolah. Tapi, saat itu diketahui lutut korban menyentuh tanah. Padahal, tali yang menjerat lehernya kecil, dan tidak putus.

Mendapat laporan tentang kejadian ini, petugas Polsek Soko langsung mendatangi lokasi. Setelah dilakukan evakuasi, korban dilarikan ke Puskesmas Soko untuk dilakukan outopsi. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan. “Jenazah korban diturunkan berjarak setengah jam setelah ditemukan,” terang Kanit Reskrim Polsek Soko, Bripka Syukri.

Sementara dari hasil pemeriksaan dan keterangan para saksi, diduga kuat korban memang tewas karena bunuh diri. “Sejauh ini kami tidak menemukan adanya tanda penaiayaan. Jadi dugaan kuat korban meninggal bunuh diri,” tegasnya. “Mengenai penyebab utama bunuh diri tersebut diduga kuat karena himpitan ekonomi keluarga,” sambungnya.

Dasarnya, korban selama ini tinggal bersama tiga keluarga di rumahnya. Termasuk empat orang anak dan semua keluarganya itu, dia sendiri yang menanggung beban hidup keluarga. Sampai-sampai setiap kali menerima gaji langsung habis untuk kebutuhan keluarga besar tersebut.

Dari infoemasi yang digali, korban beberapa hari sebelumnya juga telah meminjam uang kepada koperasi. Namun, karena gajinya minus hingga pengajuan pinjaman
tersebut diperhitungkan. Sedangkan anak-anaknya juga belum ada yang bekerja segingga tidak bisa membantu menyukupi kebutuhan itu. Apalagi, saat ini mendekati musim lebaran yang tentunya butuh uang lebih banyak lagi.

Akibat kejadian ini, sehari kemarin kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut diliburkan mendadak. Para murid dan guru yang sudah datang ke sekolahpun kembali pulang lagi. Namun, para guru semuanya mengganti kesibukan hari kemarin dengan melayat ke rumah korban.

Dimata para guru dan para pegawai di lingkungan sekolahan itu, Efendi dikenal sebagai seorang guru senior yang memiliki kebiasan baik. Termasuk kedisiplinanya mengajar juga terbilang bagus karena jarang sekali Efendi telat dating ke sekolah. Tak hanya itu, selama ini juga tidak ada masalah serius yang terjadi dengan Efendi di lingkungan sekolah.

Sri Erni, kepala sekolah SDN Bangunrejo I mengatakan, selama ini Efendi tidak pernah ada masalah, dia juga dianggap guru yang baik selama bertahun-tahun mengabdikan ilmunya di sekolahan tersebut. “Pak Efendi itu orangnya baik. Dia juga termasuk guru senior di sekolahan ini,” katanya.

Diyakininya, penyebab bunuh diri yang dilakukan Efendi tidak ada sangkut pautnya dengan masalah sekolahan. Pasalnya, selama ini tidak ada masalah apapun yang melibatkan Efendi di sekolah. “Saya yakin penyebab utamanya adalah masalah keluarga. Sebab korban adalah guru yang baik, dan tinggal tiga tahun lagi dia pension,” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan Mustomo, rekan sesama guru dengan korban. “Saya benar-benar kaget saat mendengar masalah ini. Pagi tadi (kemarin) saat akan berangkat mengajar saya mendapat SMS dari teman yang mengabarkan bahwa pak Efendi ditemukan meninggal dalam keadaan menggantung di kantin sekolahan. Mendengar itu, saya langsung menuju sekolah untuk memastikannya,” ungkap guru asal Soko ini.

Sesampai di sekolahan, ia mengaku langsung terperangah saat melihat rekanya tewas dalam keadaan mengenaskan tersebut. “Ini jelas merupakan kejadian yang menyedihkan bagi kami. Pak Efendi itu orang sangat baik. Selama ini dia juga tidak pernah telat setiap kali mengajar di sekolah,” kisahnya. “Dan saya juga yakin penyebabnya bukan masalah di sekolahan. Sebab selama ini dia tidak punya masalah apa-apa di sekolah,” tambahnya. st31

Kronologi
pukul 06.30 WIB korban ditemukan oleh penjaga sekolah sudah meninggal dunia dalam keadaan menggantung di pintu kantin dengan tali adan masih mengenakan seragam dinas warna coklat lengkap. Termasuk HP yang disimpan di sakunya juga masih aktif.
saat ditemukan, korban dalam kondisi menghadap ke utara di kantin yang terletak di sebelah pojok utara gedung sekolah
selang 30 menit, korban dievakuasi dari posisinya yang menggantung kemudian dilarikan ke Puskesmas Soko, Tuban untuk dilakukan pemeriksaan.
selain melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban, polisi yang sudah tiba di lokasi juga memintai keterangan kepada sejumlah saksi yang ada di TKP (tempat kejadian perkara)
usai menjalani pemeriksaan di puskesmas, korban dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya di makamkan di pemakaman umum desa setempat
dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga bunuh diri karena himpitan ekonomi yang dialaminya. surya.co.id

About This Blog

Photobucket

Cek Tagihan PLN

blog tutorial
Powered By Blogger

Gabung Yuk...!

Test Form

Name:
Email Address:
Alamat Web
Berapa usia anda...? Dibawah 17 th
Antara 17 s/d 30th
Diatas 30 th
Apa jenis kelamin anda Pria
Wanita
Baina huma
Apa pendapat anda tentang blog ini..? Sangat kami harapkan, saran, kritik, maupun pendapat anda. silahkan ketik pada kolom disamping ini

free forms

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP